Mengejutkan, Habib Rizieq Nyatakan Akan Dukung Pemerintah Jika Syarat Ini Terpenuhi

- 13 November 2020, 20:24 WIB
Imam Besar FPI, Habib Rizieq.*
Imam Besar FPI, Habib Rizieq.* /ANTARA/Muhammad Iqbal./

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Komentari Ceramah Habib Rizieq: Tidak Akan Tunduk Pada Intimidasi Siapapun

"Ini yang kita maksud revolusi akhlak. Kita tidak peduli apa pun risikonya. Risikonya paling tinggi mati. Paling tinggi apa. Orang berjuang mati, nggak... nggak berjuang apa? (Mati). Orang sakit mati, yang nggak sakit?. Orang kena Corona mati, yang nggak kena Corona?. Yang dimusuhin rezim mati, yang nggak dimusuhin?. Yang miskin mati, yang kaya? (Mati). Jadi nggak usah takut, mati itu bukan akhir segalanya. Mati itu awal kehidupan kita di akhirat untuk mempertanggungjawabkan segala amal kita di dunia ini," ujar Rizieq.

Pentolan Front Pembela Islam tersebut juga meminta kepada pejabat negara untuk berlaku adil. Karena menurut Rizieq, segala perbuatan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan kelak.

Maka ini, kepada pejabat Indonesia, ingat, besok Anda juga akan mati, bukan kami saja yang mati, Anda akan ditanya kenapa bohong? Kenapa ingkar janji, akan ditanya. Kenapa khianat, kenapa tidak amanat. Nah, mumpung hayat masih dikandung badan, kami ajak, ayo kita ajak revolusi akhlak," jelas Rizieq.

menjelaskan terkait posisi ulama dan oposisi.

Menurut Rizieq, ulama lebih tinggi daripada oposisi. Hal ini dikarenakan ulama menerima keputusan pemerintah yang menguntungkan rakyat dan mengkritisi kebijakan yang merugikan rakyat.

Baca Juga: Ferdinand Nyinyiri Acara Maulid di Tebet: Apanya yang Diedukasi? Boleh Saya Tertawa

"Posisi ulama itu bukan oposisi, tapi posisi ulama adalah melakukan amal makruf nahi mungkar. Apa bedanya oposisi sama ulama, ada beda. Oposisi sering kali memposisikan diri segala keputusan pemerintah baik-tidak baik dia protes, dia serang. Itu oposisi. Tapi kalau ulama, putusan pemerintah bagus, ya kita apresiasi, kita hargai, kita doakan. Betul?," ujar Rizieq.

"Tapi kalau keputusan tidak baik yang merugikan rakyat, yang merusak agama, yang bisa menghancurkan negara, wajib untuk kita kritisi. Kalau itu posisi ulama, mulia tidak? Jadi ulama ini lebih tinggi dari oposisi. Karena mata ulama jeli," tegasnya lagi.

Dalam hal ini Habib Rizieq mengajak Presiden  Jokowi melakukan revolusi akhlak. Hal ini menurutnya jika ketidakadilan harus dijadikan musuh bersama.

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: Jurnal Presesi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah