Peristiwa Copot Baliho Habib Rizieq oleh TNI, Fahri Hamzah: Tugas TNI Harus Beda dengan Polri

- 21 November 2020, 07:35 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. /

MANTRA SUKABUMI – Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah ikut mengomentari peristiwa pencopotan baliho oleh pihak TNI di beberapa wilayah di Jabodetabek.

Pencopotan baliho bergambar Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tersebut terjadi pada hari Jumat, 20 November 2020. 

Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku bahwa dirinya memberikan perintah untuk menurunkan dan mencopot baliho-baliho tersebut.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Khawatir Dampak Negatif Terhadap Anak Didik, Mendikbud: Mulai Januari 2021 Sekolah Dibuka Lagi

Melalui akun Twitter miliknya @Fahrihamzah, Fahri berpendapat bahwa semboyan TNI dan Polri bersatu harus didukung, namun masyarakat harus memastikan bahwa tugas TNI berbeda dengan Polri.

“Kita dukung semboyan ‘TNI dan POLRI bersatu’. Tapi kita pasti harus menolak tugas TNI sama dengan POLRI. Kita jangan lupa sejarah,” tulis Fahri pada cuitan yang diposting Sabtu, 21 November 2020 pagi.

Dirinya juga menambahkan, Indonesia telah mengoreksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan mengeluarkan Polri dari ABRI. Fahri mengatakan Indonesia merupakan negara hukum yang dikelola secara sipil. “Kita telah mengoreksi ABRI dan mengeluarkan POLRI dari-nya. Indonesia adalah negara hukum dan dikelola secara sipil. Militerisme masa lalu,” 

Mantan Wakil Ketua DPR tersebut mengaku tidak memahami kenapa tiba-tiba muncul pejabat militer dalam wilayah pengelolaan negara, setelah 20 tahun masa reformasi Indonesia.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x