Baca Juga: Fadli Zon Sindir Pangdam Jawa Terkait Baliho Habib Rizieq: Kalau Gini Mau Diturunkan Juga?
Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan n tupoksi TNI. Sebaiknya jgn semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lg “dwifungsi ABRI” imbangi “dwifungsi polisi”. https://t.co/HYF3diYHUp— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 20, 2020
“Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi ‘dwifungsi ABRI’ imbangi ‘dwifungsi Polisi’,” jelas Fadli.
Sebelumnya, pada cuitan Twitter yang diposting Jumat, 20 November 2020 pukul 1:10 WIB malam, mantan ketua DPR RI ini juga ikut berkomentar mengenai peristiwa pencopotan baliho atau spanduk yang terjadi di Petamburan, Jakarta pusat.
Menurutnya, hal tersebut telah merusak citra dan nama baik TNI.
“Apa benar video-video ini? Kalau benar apa maksudnya? Jelas merusak nama baik TNI,” tulisnya.
Fadli menambahkan jika peristiwa tersebut bertujuan menakut-nakuti masyarakat, maka hal tersebut harus diusut tuntas.
“Apalagi kalau tujuannya menakut-nakuti rakyat. Harus diusut!”tambah Fadli.
Apa benar video2 ini? Kalau benar apa maksudnya? Jelas merusak nama baik TNI. Apalagi klu tujuannya menakut2i rakyat. Harus diusut!
Beredar Video Pasukan Khusus TNI Show of Force di Depan Markas... https://t.co/bU7bJd76Gt— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 19, 2020
Melalui Twitter-nya, Fadli juga menyindir kinerja pemerintah pusat, yang pemerintah malah terlalu fokus menangani masalah di DKI Jakarta.
Ia menuliskan, alih-alih bersaing dengan negara-negara lain seperti China, Amerika Serikat, India, serta Rusia, ia mengatakan pemerintah terlalu fokus menangani ‘masalah terirorial’ di Petamburan, Jakarta Pusat.
Alih2 bersaing dg China, AS, India atau Rusia, Pemerintah pusat Republik Indonesia malah bersaing dg DKI Jakarta. Kini lebih spesifik lagi bersaing dg lingkungan teritorial Petamburan. ???? https://t.co/DrPb8QmV0B— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 19, 2020
“Alih-alih bersaing dengan China, AS, India atau Rusia, Pemerintah pusat Republik Indonesia malah bersaing dengan DKI Jakarta. Kini lebih spesifik lagi bersaing dengan lingkungan teritorial Petamburan,” kata Fadli.**