Imbas Tragedi Kanjuruhan, Valentino Simanjuntak Undurkan Diri dari Komentator BRI Liga 1, Ada Apa?

3 Oktober 2022, 14:17 WIB
Valentino Simanjuntak, host sekaligus komentator turnamen BRI Liga 1 2022 mengundurkan diri usai tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan. /*/Instagram/@radotvalent

 

MANTRA SUKABUMI - Kabar kurang mengenakkan datang dari salah satu presenter dunia sepak bola tanah air, Valentino Simanjuntak.

Pasalnya, sejak tanggal 2 Oktober kemarin, Valentino Simanjuntak akhirnya resmi mengundurkan diri dari host dan komentator BRI Liga 1 2022 2023.

Valentino Simanjuntak yang dikenal dengan slogan Jebret ini mengundurkan diri sebagai salah satu host  BRI Liga 1 2022 2023 setelah buntut adanya tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Babak Kualifikasi Grup B Piala Asia U17 2023, Timnas Indonesia U-17 vs Guam Kick Off Malam Ini

Hal ini disampaikan Valentino Simanjuntak dalam akun Instagram pribadinya @radotvalent pada Minggu 2 Oktober 2022.

"Bahwa saya resmi mengundurkan diri sebagai host dan komentator Program BRI Liga 1 2022/2023 terhitung sejak 2 Oktober 2022," tulisnya Valentino sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Instagram @radotvalent pada Senin 3 Oktober 2022.

Adapun alasan Valentino Simanjuntak dikenal sebagai host dengan ucapan khas "Jebret" mengundurkan diri dari komentator BRI Liga 1 karena ia merasa prihatin sekaligus sedih dengan dunia sepak bola tanah air pasca tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan puluhan supporter.

"Saya sebagai bagian dari insan sepakbola nasional merasa prihatin dan sedih yang mengakibatkan semangat/hasrat untuk berpartisipasi dalam BRI Liga 1 2022/2023 sudah pada titik terendah dalam karir saya sebagai host dan komentator program sepakbola nasional," tambahnya.

Langkah ini diambil Valentino Simanjuntak sebagai bentuk empati dan simpati kepada korban dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Rekap MotoGP Thailand 2022: Miguel Oliveira Jadi Tercepat, Fabio Quartararo Alami Nasib Buruk

"Bahwa sikap tersebut juga sebagai bentuk empati dan simpati saya kepada korban dan seluruh insan persepakbolaan nasional," jelas Valentino.

Sebagai diketahui, tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang menimbulkan luka mendalam bagi dunia sepakbola tanah air.

Insiden tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang bermula saat pelemparan gas air mata pada sejumlah suporter Arema FC yang turun ke lapangan.

Setelah kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya, penonton yang tidak terima turun ke lapangan dan mengamuk dengan anarkis.

Mereka menjadikan para pemain Arema Malang sasaran dari kericuhan karena merasa dipermalukan di kandang sendiri.

Namun suporter yang turun makin banyak dan semakin rusuh, hingga menyebabkan 130 orang meninggal dunia akibat terinjak-injak dan saling dorong.

Disisi lain, Dalam sebuah unggahan akun Twitter salah satu penonton @Bimantara 25 terlihat polisi menembakan gas air mata ke tribun penonton yang naik ke pagar pembatas.

Nampak kepulan asap menyelimuti para penonton di area tribun yang mencoba naik ke pagar pembatas.

Baca Juga: Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Pertandingan Kualifikasi Piala Asia U17 2023 Digelar Tanpa Penonton

Hal ini tentu melanggar beberapa poin seperti yang di FIFA Disciplinary Code pasal 16 soal ketertiban dan keamanan di pertandingan.

Imbas tragedi kerusuhan di Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam waktu setempat, Liga 1 2022 pun dihentikan sementara.

Saat ini, PSSI sudah membentuk tim investigasi peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo akan mendalami prosedur penggunaan gas air mata

Valentino berharap besar agar tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang merupakan kejadian terakhir kalinya yang terjadi dalam dunia persepakbolaan Indonesia.

"Semoga kejadian/peristiwa ini menjadi terakhir kalinya di dunia persepakbolaan Indonesia dan benar-benar menjadi pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder persepakbolaan Indonesia," pungkasnya.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler