Sejarah Lahirnya Bobotoh, Pendukung Fanatik Klub Persib Bandung

- 22 April 2021, 15:25 WIB
Sejarah Lahirnya Bobotoh, Pendukung Fanatik Klub Persib Bandung./*
Sejarah Lahirnya Bobotoh, Pendukung Fanatik Klub Persib Bandung./* //Persib.co.id

MANTRA SUKABUMI - Klub sepakbola Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi Jawa Barat dan Banten.

Sekaligus yang memiliki jumlah fans terbanyak di Indonesia mengalahkan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.

Tidak hanya di partai sesungguhnya di ajang kompetisi, di partai uji coba pun penonton melimpah dan membludak hingga pinggir lapangan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Kecewa Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang, Ahli Telematika: Malah Ikutan Harun Masiku

Berikut ini merupakan sejarah dari lahirnya Bobotoh Persib yang telah mantrasukabumi.com rangkum dari berbagai sumber.

Bobotoh adalah sebutan untuk pendukung klub sepak bola Persib Bandung dari Jawa Barat. 

Penggemar Persib Bandung yang berdiri di tribun stadion dan mendukung secara langsung termasuk kelompok atau individu mereka disebut Bobotoh.

Penggemar ini lahir dan berdiri sendiri yang bersatu ketika di Stadion Si Jalak Harupat atau Stadion Gelora Bandung Lautan Api sebagai suporter Persib Bandung.

Bobotoh berasal dari bahasa Sunda, dalam kamus bahasa Sunda karya R. Satjadibrata (2011), berarti  “orang yang menghidupkan semangat kepada orang yang hendak berkelahi (atau binatang yang hendak diadu), suporter".

Baca Juga: Lezat tapi Bahaya, Waspada Bagian Daging Ayam ini Sebaiknya Jangan Dikonsumsi karena Dapat Sebabkan Kanker

Dari definisi tersebut bisa disimpulkan jika Bobotoh pada awalnya memiliki makna luas, karena perkelahian atau persaingan untuk menjadi pemenang tidak hanya terjadi di dalam sepakbola.

Keterikatan masyarakat Sunda dengan sepakbola diyakini berjalan dengan semakin populernya cabang olahraga Sepak Bola di antara para pengguna bahasa Sunda atau penduduk Jawa Barat.

Sepakbola di Jawa Barat tidak akan lepas dari Persib Bandung yang lahir dan berkembang di Kota Bandung, ibukota provinsi Jawa Barat.

Sejak berdiri Persib Bandung klub sepakbola ini memiliki sejarah panjang. Klub ini muncul di era perjuangan kemerdekaan RI Indonesia, diawali dengan kehadiran BIVB (Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond) di Bandung pada tahun 1923 dengan Syamsudin sebagai ketua.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Hari ini 22 April 2021: Nino Telusuri Jauh tentang Bos Elsa, Kasus Percerain Akan Terjadi

Pada tahun 1933, BIVB mengikuti kompetisi Perserikatan, tapi secara perlahan mulai menghilang. Sejak itu, istilah Bobotoh sudah banyak dipakai karena di dalam menjalani pertandingan, BIVB mendapat dukungan langsung dari orang yang datang ke Stadion atau Lapangan Tegallega.

Seiring dengan berjalannya waktu, BIVB mulai meredup. Mereka tercatat kalah dari VIJ (Voetbalbond Indonesia Jacatra) Jakarta pada laga final Perserikatan di tahun 1933.

Di tahun yang sama, PSIB (Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung) dan National Voetball Bond (NVB) muncul di Bandung dan sepakat menyatu dengan nama Persib di bawah pimpinan Anwar St. Pamoentjak.

Seiring perkembangan sebagai pendukung Persib terasa ketika Persib mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya menjadi juara Kejuaraan Nasional tahun 1937.

Baca Juga: Sejarah Singkat The Jakmania, Pendukung Fanatik Klub Persija

Catatan itu diukir setelah Persib mengalahkan Persis Solo dengan skor 2-1 pada partai puncak di Stadion Sriwedari, Solo.

Rombongan pemain yang tiba di Stasiun Bandung disambut oleh Bobotoh dan diarak keliling kota, yang jadi awal tradisi konvoi juara.

Tercatat pada media massa khusus olahraga pada tahun 1937 yang diterbitkan oleh Oto Iskandar di Nata para pendukung Persib atau Bobotoh sudah hadir dan mendukung Persib di Lapangan Tegalega, Bandung.

Sepakbola terus berkembang mengikuti kondisi politik dan pemerintahan di dalam negeri terutama dengan dibentuknya NKRI di tahun 1950.

Di saat itu juga, PSSI menggelar Kongres yang dimeriahkan dengan sebuah turnamen, dimana Persib keluar sebagai juaranya setelah mengalahkan Persebaya dengan skor akhir 2-0.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Jamin Masih Ada Oksigen di Kapal KRI, Fahri Hamzah Turut Mendoakan

Persib kembali menggapai prestasi dengan keluar sebagai juara Kejurnas PSSI tahun 1961 dan ajang prestisius, kompetisi Perserikatan tahun 1986.

Di ratusan puluh ribu Bobotoh yang hadir , Persib sukses mengalahkan Perseman Manokwari dengan skor akhir 1-0 di hadapan sekitar 150 ribu Bobotoh yang hadir berbondong bondong langsung ke Stadion Utama Senayan, Jakarta.

Prestasi demi prestasi diraih Persib dan membuat dukungan kepada tim itu pun kian membesar. Secara turun temurun, Bobotoh memberikan dukungannya kepada Persib.

Mereka tersebar tidak hanya di Bandung dan sekitarnya tapi juga hingga Jawa Barat dan banyak tempat lainnya di luar itu. Kesamaan ini yang lantas membuat para anak muda, yang mendapat pengaruh dari luar negeri seperti Inggris dan Italia.

Pada tahun 1990 media cetak lokal atau nasional mulai mempopulerkan nama Bobotoh sebagai pendukung klub sepakbola Persib Bandung.

Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini

pendukung Persib yang semakin berkembang mulai banyak membentuk sebuah kelompok kecil di setiap tribun Stadion Siliwangi.

Pada akhir 90an pengaruh dari luar negeri sudah mulai masuk, Bobotoh banyak meniru cara mendukung suporter luar negeri seperti di Inggris atau Italia, pengaruh tersebut terjadi mulai dari membentuk sebuah kelompok hooliganisme, penampilan, flare, smoke bomb, dan sebagainya.

Bobotoh menggunakan flare di Stadion Si Jalak Harupat.

Dari banyak kelompok kecil pendukung Persib, Bobotoh mulai membentuk sebuah organisasi yang diatur oleh beberapa induk, sehingga kini kelompok tersebut menjadi besar dan tidak terpecah belah di setiap tribun.

Baca Juga: Tips Mudah agar Bumi Sehat, LAPAN Ajak Masyarakat di Earth Day untuk Lakukan ini

Baca Juga: Ajak Masyarakat Lakukan ini di Hari Bumi Nasional, LAPAN: Hal Kecil Disekitar Rumah Bikin Bumi Sehat

Salah satu kelompok yang sudah ada adalah Viking Persib Club (VPC) yang berdiri pada tahun 1993 diawali dengan kelompok kecil yang bersatu dari berbagai kelompok hingga kini menjadi besar diantara kelompok Bobotoh lainnya.

Penggemar Persib menamakan diri sebagai Bobotoh. Pada era Liga Indonesia, Bobotoh kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti Viking Persib Club, Bomber (Bobotoh Maung Bersatu), Flowers City Casuals, Ultras Persib, dan lainnya.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah