Network
MANTRA SUKABUMI - Suporter Manchester United menerobos masuk ke Stadion Old Trafford guna melayangkan aksi protes mereka kepada pemilik klub.
Aksi segelintir fans menimbulkan kerusakan, kekerasan dan pelanggaran keamanan terutama terkait protokol kesehatan COVID-19.
Peristiwa tersebut menimbulkan ditundanya pertandingan pekan ke-34 Liga Inggris antara Manchester United melawan musuh bebuyutannya Liverpool.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Muak dengan Denny Siregar yang Beri Karangan Bunga Pada Polisi, Tokoh Papua: Demi Sesuap Nasi
Klub Manchester United beranggapan aksi fans tersebut didasari atas kecintaannya terhadap klub meskipun dianggap terlalu berlebihan.
“Fans kami bersemangat tentang Manchester United," kata Klub menanggapi aksi fans, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @ManUnitedZone pada Senin, 3 Mei 2021.
Klub juga mengakui hak untuk berpendapat sebagai bentuk kebebasan berekspresi tetapi harus dilakukan dengan cara damai.
"Kami sepenuhnya mengakui hak untuk kebebasan berekspresi, protes damai," lanjut pernyataannya lagi.
Klub menyesali adanya tindakan kekerasan yang dapat membahayakan semua pihak terutama kepada tim, staf dan kepolisian.
Baca Juga: Muak dengan Denny Siregar yang Beri Karangan Bunga Pada Polisi, Tokoh Papua: Demi Sesuap Nasi
"Namun, kami menyesali gangguan terhadap tindakan tim, yang membahayakan penggemar, staf, dan polisi lainnya," lanjutnya.
Peristiwa tersebut membuat para pemain United sempat terjebak di hotel tempatnya menginap, sampai akhirnya pihak official klub membawa mereka keluar.
Selama aksi protes para fans tersebut, para pemain United menyaksikan dari dalam hotel, bahkan beberapa pemain berusaha meyakinkan official tim agar ikut serta dalam aksi di luar hotel.
Beberapa pemain tersebut diantaranya adalah Harry Maguire, Bruno Fernandes, Nemanja Matic dan Scott McTominay.
Baca Juga: PNS Tuntut Jokowi Soal Gaji 13 Tanpa Tukin, Ferdinand: PNS Kerjanya Apa, Saya Berani Hitung-hitungan
Sementara itu penyelenggara Liga Inggris mengutuk ulah sebagian suporter yang melakukan aksi pengrusakan, kekerasan dan pelanggaran keamanan.
"Kami memahami dan menghormati kekuatan perasaan tetapi mengutuk semua tindakan kekerasan, kerusakan kriminal, dan pelanggaran, terutama mengingat pelanggaran COVID-19 terkait." lanjutnya.***
