Pernah Didiskualifikasi, Inilah Biografi dan Fakta Menarik Greysia Polii, Peraih Emas Olimpide Tokyo 2020

- 13 Agustus 2021, 17:25 WIB
Greysia Polii masuk lima besar atlet paling populer dunia versi Twitter.
Greysia Polii masuk lima besar atlet paling populer dunia versi Twitter. /Foto: Instagram @greyspolii/

MANTRA SUKABUMI - Raihan medali emas Olimpiade Tokyo dari ganda putri bulutangkis Indonesia masih hangat dibicarakan. Bagaimana tidak, sebelumnya pasangan ini sama sekali tidak diperhitungkan untuk meraih prestasi tertinggi.

Apalagi Greysia Polii disebut-sebut akan memutuskan gantung raket setelah Olimpiade Tokyo tahun ini. Jika hal itu benar-benar terjadi patut dipertanyakan siapa nantinya pengganti Greysia Polii sebagai pasangan dari Apriyani Rahayu.

Dilansir oleh mantrasukabumi.com dari unggahan video Youtube Data Fakta, inilah biografi dan fakta menarik dari Greysia Polii yang tercatat sebagai atlet bulutangkis tertua yang pernah memenangkan medali emas di Olimpiade, yakni pada usia 33 tahun 356 hari atau hampir 34 tahun.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1987, Greys sapaan akrabnya memulai karir sebagai atlet bulutangkis pada tahun 2003. Ditinggalkan ayahnya saat usia 2 tahun membuatnya pindah ke Manado, sampai akhirnya kembali lagi ke Jakarta tahun 1995 untuk bergabung dengan klub PB. Jaya Raya.

Greysia Polii menyenangi bulutangkis sejak usia 6 tahun, ia tertarik lantaran kakanya Deyana Lomban yang juga merupakan atlet bulutangkis nasional. Pada saat pelatnas Cipayung, Greysia Polii dijadikan atlet bulutangkis ganda karena pelatihnya merasa ia lebih cocok bermain berpasangan.

Sejak keterlibatannya di Piala Uber, nama Greysia Polii mulai diperhitungkan di tingkat nasional, meski bersama pasangannya, Jo Novita hanya sampai babak perempat final. Pada tahun 2008 bersama pasangan barunya Nitya Krishinda Maheswari belum juga mencapai hasil maksimal.

Barulah pada Singapura Open tahun 2009, Greysia Polii bersama Jo Novita berhasil lolos ke final dengan mengalahkan pasangan Denmark. Meski pernah dipasangkan dengan Meiliana Jauhari dan Anggia Shitta Awanda pada tahun 2011 dan 2012, ia kembali dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari.

Bersamanya, Greysia Polii berhasil memenangkan sejumlah medali, seperti medali emas di Asian Games 2014 dan membuat ganda putri Indonesia tersebut sempat berada pada rangking 2 dunia. Cedera yang menimpa Nitya membuat Greysia Polii dipasangkan dengan Apriyani Rahayu pada tahun 2017.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah