Lahir dari pasangan Sutrisno dan Surati ibunya menjadi tulang punggung dengan berjualan sayur keliling setelah ayahnya terbaring lemah akibat sakit.
Dibalik senyum sederhana Arhan ada keluarga bersahaja.
Pratama Arhan bersama keluarganya tinggal di rumah sederhana berdinding kayu dan beralas tanah di daerah Dukuh, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora Jawa Tengah.
Kehidupan yang berat tidak lantas menyurutkan semangat Arhan untuk menjadi pemain sepakbola profesional.
Bahkan dirumahnya terpampang sederet prestasi yang telah diraih oleh Arhan.
Suatu ketika bocah itu pulang kerumah setelah sepanjang sore bermain bola di lapangan berdebu dekat rumahnya.
Ia melihat ibunya sedang sibuk menyiapkan makan malam bersahaja.
Pratama Arhan kemudian meminta dibelikan sepatu untuk mengikuti satu turnamen kepada ibunya.
Mendengar permintaan Arhan tersebut ibu Surati sempat diam sejenak.