Network
MANTRA SUKABUMI - Dua pemain timnas U 23 yakni Pratama Arhan dan Terens Puhiri secara bergantian mendapatkan gelar sebagai Man of the Match.
Pratama Arhan dan Terens Puhiri mendapatkan gelar Man of the Match saat keduanya bermain apik pada dua pertandingan di gelaran FIFA Match Day melawan timnas Timor Leste.
Nama Pratama Arhan keluar sebagai Man of the Match saat FIFA match Day leg pertama versus Timor Leste.
Bek kiri Timnas Indonesia milik PSIS Semarang ini sebenarnya tidak tampil sejak menit pertama, dan baru masuk pada awal babak kedua menggantikan Edo Febriansyah.
Timnas U 23 tersebut berhasil memetik kemenangan saat melakoni laga internasional melawan Timor Leste leg pertama tersebut.
Skuat arahan Shin Tae-yong itu menang 4-1 dalam laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis 27 Januari 2022.
Selama 45 menit tampil, Pratama Arhan mampu menjadi pembeda.
Apa yang dilakukan Pratama tentu saja sangat berarti untuk menyelamatkan wajah Timnas Indonesia U 23 saat itu.
Berikutnya adalah pemain timnas U 23 lainnya yakni Terens Puhiri atau yang bernama lengkap Terens Owang Puhiri.
Terens Puhiri berhasil dapat gelar Man of The Match pada pertandingan kontra Timor Leste Laga di FIFA Match day leg kedua.
Terens Puhiri pemain Timnas Indonesia U23 tersebut berhasil mencetak gol tercepat di babak pertama pada gawang Timor Leste di menit ke 5.
Karena sepak bola merupakan permainan tim dan dalam sebuah pertandingan sepak bola akan ada salah satu pemain yang permainannya paling menonjol.
Seorang pemain dengan performa terbaik dalam suatu pertandingan biasanya akan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Laga.
Pemain Terbaik Laga biasa dikenal dengan sebutan Man of the Match atau Player of the Match.
Berikut adalah aturan pemain yang terpilih menjadi Man of the Match, dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.
Man of the Match secara resmi dipilih oleh penyelenggara pertandingan.
Pihak penyelenggara biasanya akan membentuk sebuah tim khusus yang bertugas untuk menilai pemain selama turnamen berlangsung.
Adapun, tugas Technical Observes adalah menentukan siapa yang berhak menerima trofi man of the match.
Gelar tersebut tentu saja, berdasarkan laporan permainannya di lapangan.
Tim Technical Observers sendiri diisi oleh sosok-sosok berpengalaman di sepak bola. Mulai dari mantan pemain hingga pelatih.
Biasanya man of the match atau pemain terbaik pada sebuah laga ditentukan melalui pemain yang berhasil mencetak gol atau penentu kemenangan.
Namun tidak menutup kemungkinan ada penjaga gawang yang sukses menjaga gawangnya dari kebobolan atau bek yang bermain baik menjaga jantung pertahanan.
Atau bisa juga para gelandang yang berkontribusi untuk mencetak gol.
Bahkan peran bek sayap dan winger juga ikut dalam penilaian untuk bisa meraih man of the match.***
