Network
MANTRA SUKABUMI - Laga BRI Liga 1 kali ini dihebohkan dengan menyebarnya virus Covid-19, Sekjen PSSI, Yunus Tusi pun langsung turun tangan.
Diketahui bahwa virus Covid-19 saat ini tengah menyerang beberapa pemain Persib Bandung yang ikut laga BRI Liga 1.
Maka dari itu beberapa pihak menyarankan PSSI untuk memindahkan lokasi laga BRI Liga 1 yang saat ini dilaksanakan di Bali.
Menindak lanjuti menyebar luasnya virus Covid-19 di laga BRI Liga 1, pihak PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun langsung melaksanakan emergency meeting.
Emergency meeting tersebut dilakukan sebab mengganasnya virus Covid-19 pada beberapa pemain dan tim official yang ikut laga BRI Liga 1.
Emergency meeting tersebut dihadiri Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum (Waketum) Iwan Budianto hingga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Yunus Nusi.
Selain perwakilan dari pihak PSSI, perwakikan dari manajemen BRI Liga 1 pun turut hadir untuk membahas ganasnya Covid-19.
Dari pihak BRI Liga 1 diwakili langsung oleh Direktur Utama (Dirut) PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno, Exco Haruna Sumitro dan Direktur Teknis PSSI, Indra Sjafri.
Meeting tersebut dilaksanakan PSSI dan manajemen BRI Liga 1 pada Jumat 4 Februari 2022 malam, seperti dilansir mantrasukabumi.com dari laman resmi ligaindonesiabaru.com, Sabtu 5 Februari 2022.
Menurut Sekjen PSSI, Yunus Tusi, dipastikan bahwa lokasi pertandingan BRI Liga 1 meskipun semakin menyebarnya virus Covid-19 tetap dilanjutkan di Bali.
Hal tersebut diputuskan sebab ada berbagai pertimbangan jika lokasi pertandingan BRI Liga 1 dipindahkan.
"Setelah kami melakukan rapat melalui virtual zoom, akhirnya disepakati BRI Liga 1 terus dilanjutkan di Pulau Bali dengan berbagai pertimbangan," kata Yunus.
Yunus Tusi mengatakan, bahwa saat ini para pemain yang terpapar Covid-19 sedang dalam masa pemulihan.
Menurutnya, para pemain mempunyai antibodi dan stamina yang tinggi.
"Sisanya saat ini sedang dalam masa pemulihan. Saya rasa pemain memiliki antibodi dan stamina yang tinggi," ungkap Yunus Tusi.
Sehingga walaupun terkena Covid-19, para pemain tidak perlu waktu lama untuk recovery dan sembuh.
"Jadi walaupun kena Covid-19, tidak butuh waktu lama untuk recovery dan akhirnya dinyatakan sembuh," ujar Yunus Tusi.
Yunus Tusi mengatakan bahwa pertimbangan lain gelaran BRI Liga 1 tetap dilanjutkan di Pulau Bali, diantaranya terkait jadwal BRI Liga 1, FIFA, AFC dan AFF.
Selain itu ada perjanjian dengan broadcaster dan kontrak pemain yang tidak memungkinkan gelaran BRI Liga 1 dipindahkan.
Bahkan hal ini merujuk regulasi Liga 1 pada Ayat 5 yang berbunyi:
"Jika ada pemain dan/atau ofisial yang tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam pertandingan karena kasus Covid-19 yang terkonfirmasi oleh Satuan Tugas Covid-19, klub diminta untuk mendatangkan bila ada pemain standby di kota domisili/lainnya yang telah terdaftar dari 35 pemain yang didaftarkan".
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pertandingan tetap dapat dijalankan sesuai jadwal (prosedur pengesahan pemain tetap sama).
Lalu, Ayat 6:
"Untuk menghindari keraguan, keberadaan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi untuk Individu mana pun tidak akan berdampak pada penjadwalan Pertandingan. Hanya individu tersebut yang tidak diizinkan bertanding dan mendapat penanganan Satgas Covid-19. Sedangkan Pertandingan tetap dilaksanakan sesuai jadwal".
Baca Juga: Omicron atau Covid-19? Ini Pernyataan Rafi Ghani Selaku Dokter Tim Persib Bandung
Ayat 7:
"Dalam keadaan luar biasa, di mana setelah swab tes rapid antigen pada hari pertandingan membuat klub yang akan bertanding hanya menyisakan kurang dari 14 pemain (termasuk salah satu di antaranya adalah penjaga gawang), maka LIB dan PSSI bisa segera menggelar rapat darurat untuk memberikan keputusan dalam tempo cepat dan setiap keputusan akan bersifat final".
Itulah pernyataan terbaru Sekjen PSSI terkait virus Covid-19 yang saat ini menyerang para pemain dan tim official di laga BRI Liga 1.***
