Menpora Minta PSSI dan PT LIB Perketat Sistem Bubble BRI Liga 1 2021-2022

- 14 Februari 2022, 11:30 WIB
Menpora minta Ketum PSSI yaitu Mochamad Iriawan untuk memperketat sistem bubble pada pertandingan BRI Liga 1
Menpora minta Ketum PSSI yaitu Mochamad Iriawan untuk memperketat sistem bubble pada pertandingan BRI Liga 1 /Instagram @liga1match

MANTRA SUKABUMI - Pertandingan BRI Liga 1 2021/2022 di tengah sejumlah klub diterpa badai Covid-19 masih tetap berlangsung.

Pertandingan ke pertandingan berlangsung dengan protokol kesehatan ketat.

Dimana para pemain selalu dilakukan tes PCR sebelum pertandingan berlangsung. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga: Link Streaming Laga Bhayangkara FC vs Bali United BRI Liga 1 Malam ini, Tap Linknya Disini

Namun, juga terdapat situasi tidak terduga, dimana dalam tes PCR terdapat sejumlah pemain positif Covid-19.

Hingga akhirnya berdampak pada pertandingan harus ditunda. Sejumlah peundaan pertandingan ini dirasakan oleh klub papan atas klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022.

Salah satunya dirasakan oleh Persib Bandung. Persib Bandung harus menunda pertandingan melawan PSM Makassar karena banyak pemain yang terpapar Covid-19.

Penundaan pertandingan juga dirasakan oleh Persija Jakarta. Pertandingan Persija Jakarta pada pekan ke-22 melawan Madura United ditunda.

Namun, meskipun banyak pemain yang terpapar Covid-19, kompetisi BRI Liga 1 tetap digelar di Pulau Bali.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) melaksanakan emergency meeting pada Jumat 4 Februari 2022 malam lalu.

Emergency meeting dihadiri Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum (Waketum) Iwan Budianto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Yunus Nusi.

Baca Juga: Mengejutkan! Usai PSSI Sebut Timnas Indonesia U-23 Mundur di Piala AFF U23 2022, Shin Tae Yong Ungkap Hal ini

Direktur Utama (Dirut) PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno, Exco Haruna Sumitro dan Direktur Teknis PSSI, Indra Sjafri.

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman resmi ligaindonesiabaru.com, Senin 14 Februari 2022.

Sekjen PSSI Yunus Tusi memastikan, dalam rapat itu disepakati BRI Liga 1 tetap dilanjutkan di Bali.

"Setelah kami melakukan rapat melalui virtual zoom, akhirnya disepakati BRI Liga 1 terus dilanjutkan di Pulau Bali dengan berbagai pertimbangan," kata Yunus.

Ia mengatakan, saat ini para pemain yang terpapar Covid-19 sedang dalam masa pemulihan.

Menurutnya, para pemain mempunyai antibodi dan stamina yang tinggi, sehingga walaupun terkena Covid-19, para pemain tidak perlu waktu lama untuk recovery dan sembuh.

"Sisanya saat ini sedang dalam masa pemulihan. Saya rasa pemain memiliki antibodi dan stamina yang tinggi. Jadi kalau pun kena Covid-19, tidak butuh waktu lama untuk recovery dan akhirnya diyatakan sembuh," ujarnya.

Yunus mengatakan, pertimbangan lain gelaran BRI Liga 1 tetap dilanjutkan di Pulau Bali, diantaranya terkait jadwal BRI Liga 1, FIFA, AFC dan AFF, perjanjian dengan broadcaster, kontrak pemain, dan lain-lain.

Selain itu merujuk regulasi Liga 1 pada Ayat 5 yang berbunyi: "Jika ada pemain dan/atau ofisial yang tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam pertandingan karena kasus Covid-19 yang terkonfirmasi oleh Satuan Tugas Covid-19, klub diminta untuk mendatangkan bila ada pemain standby di kota domisili/lainnya yang telah terdaftar dari 35 pemain yang didaftarkan".

Baca Juga: Covid-19 Semakin Ganas, Timnas Indonesia U-23 Mundur Ikut Piala AFF U23 2022, Begini Pernyataan PSSI

Itu dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pertandingan tetap dapat dijalankan sesuai jadwal. (prosedur pengesahan pemain tetap sama).

Lalu, Ayat 6: "Untuk menghindari keraguan, keberadaan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi untuk Individu mana pun tidak akan berdampak pada penjadwalan Pertandingan. Hanya individu tersebut yang tidak diizinkan bertanding dan mendapat penanganan Satgas Covid-19. Sedangkan Pertandingan tetap dilaksanakan sesuai jadwal".

Ayat 7: "Dalam keadaan luar biasa, di mana setelah swab tes rapid antigen pada hari pertandingan membuat klub yang akan bertanding hanya menyisakan kurang dari 14 pemain (termasuk salah satu di antaranya adalah penjaga gawang), maka LIB dan PSSI bisa segera menggelar rapat darurat untuk memberikan keputusan dalam tempo cepat dan setiap keputusan akan bersifat final".

Dengan kondisi saat ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali meminta PSSI dan PT LIB memperketat sistem bubble atau gelembung.

Diketahui, sistem bubble ini merupakan sistem yang membatasi interaksi seluruh partisipan dengan orang di luar gelembung.

"Saya minta PSSI dan PT LIB untuk memperketat sistem bubble. Namun, apa yang saya lihat pelaksanaan protokol kesehatannya sesuai dengan apa yang mereka sampaikan saat rapat sebelumnya," kata Menpora Amali dilansir mantrasukabumi.com dari laman resmi kemenpora.go.id, Senin 14 Februari 2022.*

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Sumber: Liga Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah