Network
Oleh sebab itu, hingga tahap pelaksanaan proyek, hambatan utama pembangunan Stadion GBLA adalah pengurugan tanah dan keterlambatan perizinan ke PU untuk pembukaan akses tol untuk pengangkutan material.
Tanah untuk pembangunan stadion GBLA adalah 24,5 hektare, sementara jika digabungkan dengan fasilitas pendukung lain lebih luas yakni mencapai 40 hektare.
Sebelum resmi menjadi GBLA, stadion tersebut diberi nama Gedebage. Hanya saja, seiring perjalanannya mengalami perubahan sesuai dari hasil poling suara dari masyarakat, hingga terbentuk nama resmi Gelora Bandung Lautan Api.
Hasil tersebut kemudian ditetapkan dalam rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.
Sementara itu, dari sisi pendanaan pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada kesepakatan awal atau MoU antara Pemprov dengan Pemkot Kota Bandung tahun 2008, disepakati proporsi anggaran 60 persen Provinsi dan 40 persen Kota Bandung dengan catatan, tanah dan gedung stadion akan jadi aset provinsi.
Namun dalam perkembangannya terdapat perubahan kesepakatan yakni melalui MoU 27 Desember 2009, karena proporsi anggaran tidak ada lagi, maka stadion GBLA akan dibangun dan menjadi aset Kota Bandung, tetapi Provinsi Jabar membantu selama 3 tahun anggaran lewat bantuan keuangan (Bankeu).
Baca Juga: GBLA Menelan Korban, Kemenangan Persib Bandung atas Persebaya Diiringi Duka Bobotoh
Stadion GBLA sendiri secaara geografis berada di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.
Stadion GBLA berada di antara ruas Jalan Tol Purbaleunyi km 149 dan Jalan Bypass Soekarno-Hatta Bandung.
Sementara itu, untuk lebih memudahkan akses jalan menuju Stadion akan dibuat pintu tol khusus di KM 149 ruas Tol Purbaleunyi dan ruas jalan dari arah Stasiun Cimekar dan dari jalan Rancanumpang.
