Sindir Shin Tae Yong, Pengamat: Jika Dibalik Belum Tentu Iwan Bule Ikut Mundur

- 13 Oktober 2022, 12:12 WIB
Shin Tae Yong menyatakan sikap akan mundur jika Ketum PSSI juga mundur dari jabatannya. Tagar @STYOut menggema di Twitter
Shin Tae Yong menyatakan sikap akan mundur jika Ketum PSSI juga mundur dari jabatannya. Tagar @STYOut menggema di Twitter /

 

MANTRA SUKABUMI - Jagat sepak bola Indonesia dibuat geger setelah Shin Tae Yong akan turut mundur dari pelatih timnas jika Iwan Bule mundur dari posisi Ketua Umum PSSI.

Mochamad Iriawan atau biasa disapa Iwan Bule yang mendapat desakan mundur dari suporter sepak bola Indonesia sebagai bentuk tanggung jawab terhadap Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Pengamat Hendri Satrio jika dibalik Shin Tae Yong duluan nyatakan mundur dari jabatan pelatih timnas, belum tentu Iwan Bule turut mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.

Baca Juga: Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Shin Tae Yong Pilih Mundur dari Indonesia jika Hal Ini Terjadi

"STY bilang, dia akan mundur jadi pelatih bila Iwan Bule mundur dari Ketum PSSI, STY gak tau kalo dibalik, kalo STY mundur duluan, Iwan Bule gak bakal ikutan mundur dari Ketum PSSI," ujar Hendri Satrio, dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @satriohendri.

Sebelumnya Shin Tae Yong kemudian buka suara di media sosial yang mengundang kontroversi.

Shin Tae Yong mengaku siap mundur dari kursi pelatih Timnas jika Iwan Bule juga mundur.

"Seseorang yang sangat mencintai sepak bola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI," ujar Shin Tae Yong dalam postingan di Instagram.

"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," ucap Shin Tae Yong menambahkan.

Ramai dimedia sosial Mochamad Iriawan didesak mundur oleh pecinta sepakbola tanah air akibat tragedi di stadion Kanjuruhan Malang.

Desakan mundur terjadi setelah tragedi paling memilukan pada pertandingan derby klub Jawa Timur, agar Mochamad Iriawan mundur dari posisinya.

Desakan itu muncul dari beberapa kelompok suporter dan netizen.

Saat itu ratusan nyawa melayang setelah laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.

Menurut data yang dikeluarkan Pemkab Malang pada bahwa korban jiwa mencapai 132 orang dan ratusan korban lain mengalami luka-luka.

Namun desakan mundur tersebut ditanggapi santai oleh Mochamad Iriawan.

Iriawan mengungkapkan bahwa bukan dirinya, PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru yang harus bertanggung jawab.

Menurut Iriawan bahwa yang harus bertanggung jawab adalah panpel atau panitia pelaksana Arema FC.***

Editor: Fery Firmansyah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah