Bolehkah Beri Iming-iming Anak agar Puasanya Bersungguh-sungguh, Simak Penjelasan Pakar

15 April 2021, 10:48 WIB
Ilustrasi. Banyak orangtua yang iming-imingi anaknya dengan sesuatu agar sang anak mau berpuasa pada bulan Suci Ramadhan, simak penjelasan Psikolog. /Pixabay/andibreit

MANTRA SUKABUMI - Puasa memang ibadah wajib dikerjakan oleh setiap orang yang sudah dewasa, namun bagaimana dengan anak-anak yang belum dewasa.

Bagi anak-anak yang belum dewasa cukup hanya dengan mengajarkan terkait puasa agar dimana ia sudah dewasa ia terbiasa untuk menjalankan puasa satu bulan penuh.

Namun, tidak banyak anak-anak yang harus diberikan iming-iming berupa hadiah, agar anak tersebut mau menjalankan puasa sebulan penuh, hal ini dibolehkan atau tidak?, Yuk simak jawaban dari pakar Psikolog klinis anak dan remaja.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Sering Kentut Jadi Tanda Tubuh Miliki Penyakit Serius ini

Dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Kamis, 15 April 2021, ternyata memberikan iming-iming agar anak bersungguh-sungguh menjalankan puasa Ramadhan sebulan penuh diperbolehkan, asalkan hadiahnya tidak berlebihan.

Menurut Psikolog klinis anak dan remaja dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia (UI), Andini Sugeng, mengatakan bahwa pemberian hadiah merupakan sebuah penyemangat bagi anak untuk menjalankan puasa.

Akan tetapi, hadiah yang akan diberikan jangan sampai mengalahkan tujuan utama berpuasa yakni untuk beribadah kepada Allah SWT.

Baca Juga: Atas Nama Cinta Bima Arya Salahkan Habib Rizieq, Gus Umar: Menteri Positif Covid-19, Apa Anda Mau Bersuara

"Boleh enggak apa-apa karena anak-anak ini kan masih di fase konkrit ya, iming-iming ini kan tujuannya untuk semangat tapi harus hati-hati ketika iming-iming ini menjadi tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh si anak," ujar Andini.

Memberikan iming-iming kepada anak itu tidak apa sebab anak pada usia seperti itu masih dalam fase konkrit, sedangkan iming-iming tersebut sebagai penyemangat bagi si anak untuk menjalankan puasa.

Namun, selaku orang tua harus tetap berhati-hati jika iming-iming yang akan diberikan kepada sang anak ini tidak sesuai dengan apa yang dilakukan sang anak.

Baca Juga: Geram dengan Ulah Bima Arya, Musni Umar: Memangnya Kota Bogor Punya Siapa?

"Misalnya dari usahanya, iming-imingnya terlalu besar dan nanti malah jadi enggak berharga dan enggak berkesan," kata Andini melanjutkan.

Seperti halnya akan memberikan hadiah atas usahanya ini dengan iming-iming terlalu besar, nanti hal itu malah tidak berharga.

Pemberian hadiah kepada anak, karena berhasil melewati masa 30 hari penuh saat Ramadhan adalah hal yang wajar, bahkan kebiasaan ini sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.

"Kecil kan kita suka dikasih iming-iming, enggak apa-apa tapi pakai syarat. Misalnya gini, hadiahnya pas Lebaran ya karena dibutuhkan anak itu, entah baju tapi bukan berarti Lebaran harus baju baru," kata Andini.

Akan tetapi, hadiah ini baiknya disesuaikan dengan kebutuhan sang anak, seperti untuk perlengkapan Lebaran atau persiapan menjelang tahun ajaran baru sekolah.

"Tapi bersamaan juga dengan Lebaran kan mau mendekati tahun ajaran baru, bisa juga disesuaikan dengan itu juga. Yang penting tidak membuat anak pengen puasa karena mau dapat hadiah," pungkas Andini.***

 

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler