Sejarah Singkat Hari Pendidikan Nasional Dipelopori Ki Hadjar Dewantara hingga Tema dan Logo Hardiknas 2021

2 Mei 2021, 07:25 WIB
Ilustrasi// Sejarah Hari Pendidikan Nasional /Kolase kemendikbud.go.id

 

MANTRA SUKABUMI - Sejarah singkat, penetapan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional diambil dari hari kelahiran tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara merupakan pelopor pendidikan Indonesia di era kolonialisme yang menjadi titik tumpu adanya Hari Pendidikan Nasional 2 Mei atau Hardiknas 2021.

Tanggal 2 Mei tahun ini peringatan Hari Pendidikan Nasional memiliki tema dan logo Hardiknas 2021 yang tidak jauh beda dengan sebelumnya.

 Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Denny Darko Ramal Lonjakan Kasus Covid 19 Tanggal 3 Mei 2021, Apakah Ramalannya akan Terjadi

Maka dari itu, simak sejarah singkat Hari Pendidikan Nasional hingga makna tema dan logo Hardiknas 2021, seperti dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Minggu 2 Mei 2021.

Sejarah Singkat Hari Pendidikan Nasional

Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat lahir dari keluarga ningrat di Yogyakarta, 2 Mei 1889.

Ki Hajar Dewantara juga pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.

Filosofinya, Tut Wuri Handayani (“di belakang memberi dorongan”), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26 April.

Sejarah Hari Pendidikan Nasional memang tak bisa dilepaskan dari sosok dan perjuangan Ki Hajar Dewantara, sang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

 Baca Juga: Lesti Kejora Unggah Foto dengan Caption Curhat, Netizen Ramai-Ramai Beri Dukungan dan Semangat

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Ia mengenyam pendidikan di STOVIA, namun tidak dapat menyelesaikannya karena sakit. Akhirnya, Ia bekerja menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.

Selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiga tokoh ini kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”.

Setelah kembali ke Indonesia, ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Institut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

 Baca Juga: Lailatul Qadar Malam yang Penuh Berkah, Berikut Hitungan Imam Ghazali Terjadinya Lailatul Qadar Tahun 2021

Salah satu semboyannya yang terkenal berbunyi:

"Ing ngarsa sung tulodho, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani", yang artinya "Di depan (guru) harus memberi contoh yang baik, di tengah-tengah (muridnya) harus menciptakan ide dan prakarsa, di belakang harus bisa memberi dorongan dan arahan

Semboyan tersebut hingga saat ini masih digunakan dalam sistem pendidikan di Tanah Air, misalnya "Tut wuri handayani" yang dituliskan di dalam logo Kemendikbud.

Tidak hanya semboyan, Ki Hajar Dewantara di sepanjang hidupnya juga telah memperjuangkan hak belajar kaum Pribumi di masa penjajahan Belanda dengan mendirikan lembaga Taman Siswa di Jogja.

Di sana, masyarakat yang semula kesulitan mengakses pendidikan kini bisa sama-sama merasakan luasnya samudera ilmu sebagaimana didapatkan oleh kelompok bangsawan.

Dengan begitu, bangku pendidikan yang semula tidak mungkin terjangkau oleh kalangan Pribumi mulai bisa dinikmati.

 Baca Juga: Lirik Chord Lagu Bismillah Cinta, Duet Ungu dan Lesti Kejora

Makna Tema Hardiknas 2021

Hari Pendidikan Nasional tahun ini mengusung tema yang diambil oleh Kemendikbud adalah "Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar".

Seperti diketahui, "Merdeka Belajar" selaras dengan tema besar dari kebijakan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sejak ditunjuk menjadi Mendikbud oleh Presiden Jokowi, Oktober lalu.

Di dalam konsep itu, terdapat 4 program yakni:

1. Penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebagai uji kompetensi siswa yang bisa dilakukan dengan cara ujian tertulis maupun penilaian lain yang lebih komprehensif;

2. Penghapusan Ujian Nasional (UN) di tahun 2021 dan diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimun dan Survei Karakter;

3. Menyederhanakan atau memangkas
sejumlah komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); dan

4. Peraturan PPDB Zonasi digunakan dengan kebijakan yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah.

Baca Juga: Ternyata Arti Lambang PGRI, Simak Bentuk, Corak dan Warna Mengandung Arti

Makna Logo

Ada pun logo khusus untuk peringatan Hardiknas 2021 tahun ini berupa logo yang berbentuk menyerupai 2 hati yang tersambung sehingga menyerupai bentuk bintang, di sekelilingnya terdapat 5 lingkaran.

Jika dilihat dengan lebih seksama, logo dengan gradasi 3 warna, biru, hijau, dan kuning itu menggambarkan 5 orang yang bergandengan dan mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi.

Logo ini akan disertakan atau diterapkan dalam setiap agenda pendidikan dan juga unggahan media digital yang berkenaan dengan peringatan Hardiknas 2021.

Untuk itu, bagi pihak yang membutuhkan logo Hardiknas 2021 dapat mengunduhnya di laman Kemendikbud.

Demikian itulah sejarah singkat Hari Pendidikan Nasional disertai dengan makna tema dan logo Hardiknas 2021.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler