Bukan Ditegur, Begini Cara Imam Syafi'i Mengajar Muridnya yang Lamban Belajar

30 Juni 2021, 09:02 WIB
Ilustrasi belajar mengajar /Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Imam Syafi'i mengajar muridnya yang lamban belajar, ternyata bukan ditegur. 

Kisah Imam Syafi'i dan muridnya yang lamban belajar, bisa menjadi inspirasi model pembelajaran yang memiliki keterbelakangan dan keterbatasan dengan tidak ditegur. 

Nama murid Imam Syafi'i Ar Rabi bin Sulaiman, merupakan murid yang dianggap lamban belajar.

Baca Juga: Bukan Pelet, Cukup Baca Ayat Al Quran ini agar Selalu Disayang Pasangan

Nama asli Imam Syafi’i adalah Muhammad bin Idris. Lengkapnya, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Idris bin Al ‘Abbas bin ‘Utsman bin Syafi.

Nasab Imam Syafi’i sampai pada pada Hashim bin Al Muthalib bin ‘Abdu Manaf dan bertemu dengan nasab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada ‘Abdu Manaf.

Dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun Facebook MM, seperti diceritakan Imam Baihaqi dalam kitab Manaqib Imam Syafii, bagaimana cara Imam Syafi'i, sebagai guru mengajar salah satu muridnya yang sangat lambat dalam memahami pelajaran.

Sang Murid itu adalah Ar Rabi' bin Sulaiman, murid paling slow learner. Berkali-kali diterangkan oleh sang guru Imam Syafii, tapi Robi tak juga paham.

Setelah menerangkan pelajaran, Imam Syafii bertanya, "Rabi' Sudah faham paham belum ?" "Belum paham, "jawab Rabi'.

Dengan kesabaran nya, sang guru mengulang lagi pelajaran nya, lalu ditanya kembali, " sudah paham belum? Belum. Berulang diterangkan sampai 39x Rabi' tak juga paham.

Merasa mengecewakan gurunya dan juga malu, Rabi' beringsut pelan-pelan keluar dari majelis ilmu. Selesai memberi pelajaran Imam Syafii mencari Robi', melihat muridnya. Imam Syafi'i berkata, "Robi' kemarilah, datanglah ke rumah saya !".

Sebagai seorang guru, sang imam sangat memahami perasaan muridnya, maka beliau mengundangnya untuk belajar secara privat. Sang Imam mengajarkan Rabi' secara privat, dan ditanya kembali, "Sudah paham belum? Hasilnya? Rabi' bin Sulaiman tidak juga paham.

Apakah Imam Asy-Syafi'i berputus asa? Menghakimi Rabi' bin Sulaiman sebagai murid bodoh? Sekali Kali tidak. Beliau berkata,

"Muridku, sebatas inilah kemampuanku mengajarimu. Jika kau masih belum paham juga, maka berdoalah kepada Allah agar berkenan mengucurkan ilmu-Nya untukmu. Saya hanya menyampaikan ilmu. Allah-lah yang memberikan ilmu. Andai ilmu yang aku ajarkan ini sesendok makanan, pastilah aku akan menyiapkannya kepadamu."

Baca Juga: Serius Negara-negara ini yang Beri Hutang ke Indonesia, Nomor 1 Tak Sangka

Mengikuti nasihat gurunya, Rabi' bin Sulaiman rajin sekali bermunajat berdoa kepada Allah dalam kekhusyukan.

Ia juga membuktikan doa-doanya dengan kesungguhan dalam belajar. Keikhlasan, kesalehan, dan kesungguhan, inilah amalannya.

Tahukah kita? Rabi' bin Sulaiman kemudian berkembang menjadi salah satu ulama besar Madzhab Syafi'i dan termasuk perawi hadis yang sangat kredibel dan terpercaya dalam periwayatannya.

Sang slow learner bermetamorfosis menjadi seorang ulama besar. Inilah buah dari kesabaran Imam Asy-Syafi'i dalam mengajar dan mendidik.***

 

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler