4 Peninggalan Kerajaan Demak, Masjid Agung Demak Salah Satunya

24 Agustus 2021, 20:00 WIB
4 Peninggalan Kerajaan Demak, Masjid Agung Demak Salah Satunya./* /Instagram/makamsunankalijaga

MANTRA SUKABUMI - Kesultanan Demak telah berdiri sejak awal abad ke-16.

Kerajaan Demak Selain memiliki sejarah yang sangat kuat, juga memiliki peninggalan tempat bersejarah yang cukup menarik di beberapa wilayah Jawa.

Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan Islam terbesar yang ada di Indonesia.

Baca Juga: PT Shopee International Indonesia Buka Lowongan Kerja Juli 2021 untuk Lulusan SMA, Simak Cara Daftarnya

Sejarah Kerajaan Demak pun memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.

Selama masa berdirinya Kerajaan Demak, kerajaan ini telah mewariskan beberapa peninggalan, baik benda maupun nonbenda.

Berikut 4 peninggalan Kerajaan Demak, dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.

1. Makam Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga adalah salah satu dari 9 Sunan atau Wali Songo yang berdakwah di sekitar Jawa.

Sunan Kalijaga meninggal tahun 1520 kemudian dimakamkan di Desa Kadilangu yang berdekatan dengan Kota Demak.

Makam Sunan Kalijaga saat ini banyak dikunjungi oleh peziarah dan wisatawan dari berbagai wilayah di Indonesia.

Makam ini menjadi salah satu bukti peninggalan sejarah Kesultanan Demak.

2. Masjid Agung Demak

Masjid ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Demak yang terletak di Desa Kauman, Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak Kota, Jawa Tengah.

Masjid ini didirikan pada tahun 1479 Masehi. Sampai saat ini, Masjid Agung Demak telah berusia sekitar 6 abad dan masih berdiri kokoh, karena telah dilakukan renovasi beberapa kali.

Masjid ini didirikan oleh raja pertama Kerajaan Demak, Raden Patah, bersama dengan Wali Songo.

Hingga kini banyak wisatawan yang datang mengunjungi tempat bersejarah tersebut. arsitektur masjid ini sangat kental dengan budaya Jawa dan sangat artistik.

Baca Juga: 10 Negara dengan Penduduk Mayoritas Muslim, Indonesia Salah Satunya

3. Lawang Bledek.

Lawang bledek adalah sebuah pintu yang terdapat di Masjid Agung Demak.

Pintu ini diukir dengan gambar mahluk aneh, yang konon katanya dinamakan sebagai bentuk petir atau bledek.

Orang yang memahat pintu ini bernama Ki Ageng Selo pada tahun 1466 Masehi.

Ki Ageng Selo terkenal dengan kemampuan supranaturalnya dalam menangkap petir.

Namun, Pintu tersebut kini sudah tidak di pasang di pintu utama masjid karena sudah lapuk dimakan usia. Pintu ini kini diletakkan di museum masjid.

4. Soko Guru.

Soko guru atau soko tatal adalah tiang yang digunakan untuk menyangga Masjid Agung Demak.

Tiang tersebut berjumlah 4 buah. Orang yang telah membuat tiang tersebut adalah Sunan Jati, Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, dan Sunan Ampel.

Soko tatal ini dilambangkan sebagai keharmonisan atau persatuan.

Kemudian untuk letaknya yang berada di tengah masjid melambangkan sebagai kekuatan.

Karena usianya yang sudah berabad-abad, masjid ini telah mengalami renovasi beberapa kali.***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler