Anggaran Ujian Nasional Sebaiknya Dialihkan untuk Masyarakat Terdampak Virus Corona

- 27 Maret 2020, 00:30 WIB
KBM libur di Kabupaten Sukabumi
KBM libur di Kabupaten Sukabumi /.*(foto Pikiran Rakyat)/Pikiran Rakyat)

Mantrasukabumi.com - Pemerintah telah memutuskan ujian nasional di semua tingkatan pendidikan ditiadakan.

Dampak ditiadaan kegiatan ujian nasional akibat pandemi Covid-19, menyisakan pertanyaan mendasar kaitannya dengan anggaran yang telah disiapkan kemendikbud.

Pakar Kebijakan Pendidikan Cecep Darmawan mendorong pemerintah pusat mengalihkan anggaran Ujian Nasional (UN) untuk masyarakat terdampak virus corona. Misalnya, orangtua yang tidak mendapat penghasilan, karena tidak bisa bekerja selama merebaknya virus corona. 

Kebijakan pemerintah pusat mengalihkan dana UN kemudian harus diikuti oleh pemerintah daerah.

Baca Juga: 3 Aplikasi Try Out Online Gratis yang dapat Digunakan di Tengah Wabah Covid-19 

Cecep setuju terhadap peniadaan UN 2020. Meski demikian, dia mendorong pemerintah mencari model penilaian yang tepat sebagai pengganti UN, agar siswa tidak dirugikan dan guru tidak salah memberi nilai.

Nilai tugas dan portofolio sejumlah semester sebelumnya bisa dijadikan rujukan untuk menentukan kelulusan siswa.

Ketua Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Kota Bandung Dwi Subawanto, juga setuju peniadaan UN tahun ini. "Kami sangat setuju (peniadaan UN), tanpa adanya virus corona pun seharusnya sudah dihapuskan sejak ada keputusan MA," ujar Dwi kepada Pikiran-Rakyat.com Rabu, 25 Maret 2020.

Baca Juga: LIPI : 15 Produk Rumah Tangga yang dapat Digunakan Disinfektan Virus Corona

Penilaian kelulusan sudah seharusnya diserahkan kepada guruUN telah memasung hak guru untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.

Sebagai ganti UN, menurut Dwi, nilai rapot bisa menjadi rujukan kelulusan siswa. **

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x