Mengumpat dan marah adalah setali tiga uang. Kedua sifat ini bisa membuat puasa menjadi sia-sia.
4. Mencela orang lain
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menuntunkan agar orang yang berpuasa menahan diri.
Jika ada orang yang mencela atau mengajak berkelahi, Cukup menjawab bahwa dirinya sedang berpuasa: innii shooim.
Jika ada yang mengajak berkelahi saja kita disuruh menahan diri, bagaimana jika kita yang mencela dan mengajak bertengkar? Pahala puasa bisa melayang. Bahkan puasa menjadi sia-sia.
5. Ghibah
Ghibah alias membicarakan keburukan orang lain juga bisa membuat puasa sia-sia. Ia sejenis dengan berkata keji, mengumpat dan mencela, yakni sama-sama penyakit lisan.
Bahkan ghibah diibaratkan memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal. Dan di neraka, siksa untuk orang suka ghibah juga seperti firman Allah ini:
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ