Inilah Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka Belajar dari Kemedikbud

- 7 Juli 2022, 10:50 WIB
Ketahui perbedaan dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dari Kemdikbud yang wajib diketahui guru dan siswa
Ketahui perbedaan dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dari Kemdikbud yang wajib diketahui guru dan siswa /Instagram/@litbangdikbud

 

MANTRA SUKABUMI - Simak inilah perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka Belajar yang harus siswa dan guru ketahui.

Sebagaimana diketahui, sebelum adanya Kurikulum Merdeka Belajar, pendidikan Indonesia menerapkan Kurikulum 2013 yang sudah diberlakukan sebagai kurikulum nasional sejak tahun ajaran 2013-2014.

Sebagai bagian dari usaha pemulihan, Kurikulum Merdeka Belajar hadir sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. 

Baca Juga: Kunci Jawaban Tematik Tema 1 Kelas 2 SD MI, Penyelesaian Soal Halaman 51 Kurikulum Terbaru

Kurikulum Merdeka terbuka untuk digunakan seluruh satuan pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan.

Namun banyak beberapa tenaga pendidik, yang masih belum paham dan beradaptasi dengan Kurikulum Merdeka Belajar ini.

Dilansir mantrasukabumi.com dari Kemedikbud pada Kamis,7 Juli 2022 inilah perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka Belajar.

Sebagai kurikulum nasional, Kurikulum 2013 memenuhi kedua dimensi kurikulum: yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran; dan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Baca Juga: Setara Pahala Puasa 1 Tahun, Begini Niat Puasa Idul Adha 1443 H di Bulan Dzulhijjah

Pemenuhan beban kerja dan penataan linieritas guru bersertifikat pendidik dalam implementasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 mengacu pada ketentuan perundang-undangan.

Sedangkan, Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler, yang beragam dengan konten yang lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu memahami konsep.

Kurikulum Merdeka Belajar juga memberikan keleluasaan pada guru, untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan minat siswa didik.

Projek Kurikulum Merdeka Belajar ini menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila, yang dikembangkan dengan tema tertentu oleh Pemerintah.

Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila

Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

Baca Juga: Contoh Modul Ajar Kelas 1 SD MI Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka bagi Guru dan Siswa Pengganti RPP

Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal

Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru, tenaga kependidikan dan satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum.

Pilihan yang paling sesuai mengacu pada kesiapan satuan pendidikan. Implementasi Kurikulum Merdeka semakin efektif jika makin sesuai kebutuhan.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah