Ketika kita ingin murid menjadi pribadi yang memiliki empati misalnya sudah kita berempati dengan murid-murid kita.
Sudahkah kita menciptakan suasana belajar yang selamat dan bahagia? Ibu dan bapak guru, mari kita ingat-ingat lagi keseharian kita mengajar di kelas.
Sudahkah kita menjadi seperti sosok guru yang kita kagumi? Apakah kita sudah berupaya menjadi guru seperti guru-guru yang pernah kita idolakan? Apakah kita sudah menjadi sosok guru yang menyenangkan untuk murid-murid kita?
Kita baru usaha terus beradaptasi dengan perubahan yang ada misalnya di masa pandemi ini. Apakah kita sudah menciptakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid?.
Apakah ikhtiar yang kita lakukan selama ini sudah sejalan dengan tujuan pendidikan?
Ibu dan bapak guru, menjadi guru atau pendidik itu sangat menantang apalagi dengan perubahan zaman yang dinamis seperti yang kita alami saat ini.
Guru perlu adaptif terhadap perubahan seperti disampaikan Ki Hajar Dewantara, pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti yaitu kekuatan batin dan karakter pikiran atau intelek dan tubuh anak.
Tidak hanya materi yang kita ajar tapi juga semua tingkah laku, tutur kata, dan cara kita mengajar akan membekas dan membentuk murid-murid sebagaimana kita dibentuk oleh guru-guru kita dahulu.