Kisi-kisi Soal Ujian Sekolah USP Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA MA dan Prediksi Kunci Jawaban

- 6 April 2023, 12:30 WIB
Kisi-kisi Soal Ujian Sekolah USP Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA MA dan Prediksi Kunci Jawaban
Kisi-kisi Soal Ujian Sekolah USP Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA MA dan Prediksi Kunci Jawaban /*/Mantrasukabumi.com/PIXABAY/ @Pexel

2. Perhatikan paragraf berikut!

Helvy Tiana Rosa lahir pada tanggal 2 April 1970 di Medan, Sumatera Utara. Ia tercatat sebagai alumnus Jurusan Sastra Arab. Universitas Indonesia. Setamat kuliah, Helvy melanjutkan kariernya di bidang penerbitan, yang telah dimulainya sejak masih bestatus mahasiswa. Pada tahun 1991 ia menjadi redaktur sekaligus pemimpin redaksi majalah Annida. Pada tahun 1997 Helvy mendirikan komunitas penulis dengan nama Forum Lingkar Pena. Ia pun dipercaya sebagai ketua umum komunitas tersebut hingga tahun 2005. Kemudian, Forum Lingkar Pena berkembang pesat hingga anggotanya mencapai lebih dari 5.000 orang. Selain FLP, Helvy juga menggagas sebuah rumah baca yang bernama Rumah Baca Hasil Karya (Rumah Cahaya) , yang digunakan sebagai tempat belajar bagi para anggotanya di bidang apresiasi dan penulisan kreatif.
Disadur dari: Indarti Yuni Astuti, “Helvy Tiana Rosa” dalam Ensiklopedi Sastrawan Indonesia Jilid 3, Yogyakarta, Permata Equator Media, 2008.

Informasi tersurat dalam bacaan tersebut adalah ….
A. Helvy Tiana Rosa menjadi pemimpin redaksi majalah Annida hingga saat ini.
B. Helvy Tiana Rosa menggagas Forum Lingkar Pena hingga berkembang pesat.
C. Helvy menyediakan tempat untuk belajar di bidang apresiasi dan penulisan kreatif.
D. Helvy Tiana Rosa menggerakkan mahasiswa untuk membuat penerbitan di kampus.
E. Helvy Tiana Rosa merupakan pendiri penerbit yang ada di kampus Universitas Indonesia.
Jawaban: B

3. Cermatilah paragraf berikut dengan saksama!

Terkesan aneh bin ajaib jika benar Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram menggunakan BBM bersubsidi bagi orang mampu. Langkah demikian merefleksikan ketidakberdayaan Pemerintah merumuskan kebijakan mengatasi subsidi bahan bakar minyak yang dinilai tidak tepat sasaran. Kekacauan kebijakan subsidi terletak pada desain kebijakan itu sendiri tanpa dikaitkan dengan problem nasional lain terkait energi. Semua ini sebenarnya disebabkan oleh ketidakjelasan Pemerintah dalam mengelola energi nasional.

Baca Juga: Kisi-kisi Soal USP Kimia Kelas 12 SMA SMK MA Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban, Simak Soal Ujian Terbaru

Makna istilah fatwa dalam paragraf tersebut adalah ….
A. keputusan
B. usulan
C. imbauan
D. larangan
E. pendapat
Jawaban:

4. Perhatikan paragraf berikut!
(1) Pada akhir tahun 1960-an sejumlah ahli bahasa Indonesia beranggapan bahwa bahasa Indonesia kacau-balau sehingga harus ada pembakuan bahasa. (2) Menurut mereka, yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah pembakuan ejaan. (3) Kata mereka, Ejaan Republik yang diumumkan pada zaman revolusi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mr. Suwandi tidak lagi ditaati. (4) Hal tersebut tentu harus tetap dipertahankan. (5) Harus disusun ejaan baru yang lebih sesuai dengan keadaan dan kebutuhan bahassa Indonesia sekarang.

Inti kalimat pada paragraf tersebut terdapat pada nomor ….
A. (5)
B. (4)
C. (3)
D. (2)
E. (1)
Jawaban: C

5. Cermatilah dua teks berikut!
Teks 1
Pembangunan secara umum sering diartikan sebagai upaya multidimensi untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Oleh banyak negara, pembangunan kesehatan masyarakat. Pembangunan nasional di Indonesia, termasuk di bidang kesehatan, berkembang semakin kompleks, berubah dengan cepat, dan sering kurang menentu. Perkembangan ini memerlukan pemikiran dasar pembangunan kesehatan yang kuat. Pemikiran dasar ini pada hakikatnya merupakan makna dari pelaksanaan paradigma sehat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Agar pembangunan kesehatan dapat lebih ditingkatkan akselerasi dan mutunya, diperlukan penguatan pengelolaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan tersebut.
Disadur dari: Hapsara Habib Rachmat, Pencapaian Pembangunan Kesehatan di Indonesia, Yogyakarta, UGM Press, 2018.

Teks 2
Tuntutan tempat, waktu, dan kondisi penonton menuntut tarian Melayu yang semula bukan untuk pertunjukan mengalami revitalisasi kembali untuk dijadikan tari pertunjukan. Contoh tari Melayu yang mengalami revitalisasi kembali untuk dijadikan sebagai seni pertunjukan adalah Sembilan Tari Wajib Melayu Deli, yaitu tari Lenggang Patah Sembilan, Makinang, Seramapang Dua Belas, Hitam Manis, Tanjung Katung, Cek Minah Sayang, Anak Kala, Sri Langkat, dan Mak Inang Pak Malau.
Dengan revitalisasi, diharapkan tarian Melayu mampu lebih “mengikat” penontonnya. Faktor-faktor keingintahuan, memikat secara audio, dan visual harus ditumbuhkan pada diri penonton. Tentunya kecermatan dalam menata kembali tari tersebut harus diperhatikan. Untuk memastikan revitalisasi tari berjalan baik, dibutuhkan juga pengetahuan koreografi yang baik pula.
Disadur diri: Muhdi Kurnia, Tari Tradisi Melayu, Medan, Puspantara,2016

Halaman:

Editor: Ajeng R H


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah