Network
MANTRA SUKABUMI - Ketahuilah isi kandungan surat As Syura ayat 49 tentang kewenangan Allah atas penciptaan dan pengaturan dilengkapi teks arab latin dan terjemahannya.
Surat As Syura ini memiliki arti Musyawarah yang diambil dari kata Syuura yang terdapat pada ayat 38 pada surah ini.
Dalam surat As Syura ini seringkali menyebutnya dengan huruf Hijaiyah yang terdapat pada ayat pertama yakni Ha Mim 'Ain Sin Qaf.
Perlu diketahui juga bahwa surat As Syura adalah surah ke-42 dalam al-Qur'an, surat ini terdiri dari 860 kata dan 3521 huruf pada surah Asy-Syura dan termasuk dalam surah makkiyah.
Dilansir mantrasukabumi.com dari Al-Qur'an kemenag, berikut bacaan surat Asy-Syura dengan teks Arab latin dan artinya.
لِّلَّهِ
هِ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ يَهَبُ
لِمَن يَشَآءُ إِنَٰثًا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ
Arab-Latin: Lillahi mulkus-samāwāti wal-arḍ, yakhluqu mā yasyā`, yahabu limay yasyā`u ināṡaw wa yahabu limay yasyā`uż-żukụr
Artinya: Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.
Berikut isi kandungan surat As Syura yang dikutip dari tafsir ringkas kementrian Agama RI.
- Hanya milik Allah-lah kewenangan untuk penciptaan dan pengaturan kerajaan langit dan bumi dengan kekuasaan-Nya.
- Allah menciptakan apa yang dia kehendaki sesuai dengan kehendak-Nya, walaupun yang di ciptakannya itu enggan menerimanya, memberikan anak-anak ber jenis kelamin perempuan saja, tanpa anak laki-laki kepada siapa yang dia kehendaki.
- Allah memberikan anak-anak berjenis kelamin laki-laki saja, tanpa anak-anak perempuan kepada siapa yang dia kehendaki.
- Demikianlah kekuasaan Allah kepada makhluk-Nya, tidak dapat mereka menolaknya. Atau, dia mengkombinasikan mereka, yakni menggabungkan anak-anak itu, ada anak-anak berjenis laki-laki dan ada pula yang berjenis perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
- Allah menjadikan mandul siapa yang dia kehendaki mandul. Dia maha mengetahui segala hal yang terkait dengan persoalan-persoalan di atas, dan mahakuasa atas segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.***
