Apa Latar Belakang P5 Dalam Kurikulum Merdeka dan Bagaimana Cara Menerapkannya? Simak Disini

- 10 Oktober 2023, 18:40 WIB
Apa Latar Belakang P5 Dalam Kurikulum Merdeka dan Bagaimana Cara Menerapkannya? Simak Disini
Apa Latar Belakang P5 Dalam Kurikulum Merdeka dan Bagaimana Cara Menerapkannya? Simak Disini /*/ mantrasukabumi.com

MANTRA SUKABUMI - Simaklah pembahasan kali ini mengenai apa latar belakang P5 dalam Kurikulum Merdeka dan Bagaimana cara menerapkannya yang akan kami bahas secara lengkap dibawah ini.

P5 diterapkan dalam kurikulum merdeka untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila kepada pelajar Indonesia.

P5 merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mempelajari isu-isu penting di sekitar.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari buku Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kemendikbud pada Selasa 10 Oktober 2023,inilah latar belakang P5 dalam Kurikulum Merdeka dan Bagaimana cara menerapkannya.

Baca Juga: Pentingnya Peran Kurikulum SD Dalam Mengembangkan Karakter dan Kompetensi Siswa

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Proyek ini dilakukan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar pancasila.

Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5 ini adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi.

Juga sebagai upaya mewujudkan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Penerapan P5 ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Artinya, para pelajar diajak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Dengan kata lain, pelajar diberi kesempatan untuk 'mengalami pengetahuan'. Sebagaimana ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa anak-anak mesti didekatkan hidupnya kepada kehidupan rakyat agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tapi bisa mengalaminya sendiri.

Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik berkesempatan mempelajari tema-tema atau isu penting sekitar. Beberapa contohnya seperti isu perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.

Hal tersebut diimplementasikan agar peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. 

Sederhananya, P5 dijadikan sebagai sarana belajar yang mendorong peserta didik berperilaku kompeten, berkarakter, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Adapun profil pelajar pancasila yang hendak diwujudkan yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.

Dimensi-dimensi itu menunjukkan bahwa profil pelajar pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif saja. Tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan warga dunia.

Apa Latar Belakang P5 Kurikulum Merdeka?

Penerapan P5 dalam kurikulum merdeka dilatarbelakangi oleh keresahan para pendidik dan praktisi pendidikan seluruh dunia beberapa dekade terakhir. 

Mereka menyadari bahwa hal-hal di luar kelas dapat membantu peserta didik memahami bahwa pembelajaran memiliki hubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Jauh sebelum itu, Ki Hajar Dewantara pernah menyampaikan wejangan terkait hal ini. Dirinya mengatakan anak-anak perlu didekatkan dengan kehidupan rakyat.

perlulah anak anak kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki 'pengetahuan' saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat 'mengalaminya' sendiri , dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya" - Ki Hajar Dewantara.

Sayangnya, pelaksanaan hal tersebut masing belum optimal diimplementasikan di Indonesia. Oleh karena itu, proyek penguatan profil pelajar pancasila ini hadir sebagai sarana untuk mencapai hal tersebut.

Oleh karena itu, dengan adanya P5 ini, diharapkan dapat menginspirasi para pelajar untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya.

Cara Menerapkan P5 dalam Kurikulum Merdeka

Agar karakter para pelajar dapat terbentuk sesuai dengan profil pelajar pancasila, para tenaga pendidik perlu menerapkan P5 dengan baik dalam proses pembelajaran. Berikut contoh cara menerapkan P5 dalam kurikulum merdeka:

Contoh 1: Pak Abdullah Seorang Pengawas di Ternate

Selain bekerja sebagai pengawas sekolah, Pak Abdullah aktif berkegiatan di komunitas lingkungan. Akhir-akhir ini, di Ternate sering terjadi krisis air bersih karena mata air mengering.

Ketika SD dampingannya berkonsultasi untuk merancang proyek profil, Pak Abdullah menyarankan tema Gaya Hidup

Berkelanjutan, topik "Konservasi Air". Siswa belajar tentang siklus air, lalu menyelidiki penyebab keringnya mata air.

Ternyata sebabnya adalah kerusakan hutan di lereng Gunung Gamalama, akibat erupsi pada tahun sebelumnya.

Siswa dan sekolah sepakat membuat aksi penghijauan lereng gunung. Pak Abdullah bantu menghubungi DLHK untuk mendapat bantuan bibit pohon.

Setelah penanaman, siswa kerap berkunjung untuk menjenguk dan merawat pohon mereka. Dimensi Akhlak Mulia, khususnya Akhlak terhadap Alam, berkembang pesat pada diri siswa setelah menjalani proyek profil ini.

Contoh 2: Ningsih Seorang Peserta Didik di Sumbawa Barat

Ningsih seorang siswa SMP. Ningsih tinggal di desa nelayan gurita. Di sekolah, guru Ningsih merancang proyek profil bertopik "Detektif Gurita".

Ningsih mengeksplorasi segala hal tentang dunia gurita, mulai dari karakteristik dan cara hidup gurita, hingga bagaimana gurita mempengaruhi kesejahteraan masyarakat desanya.

Sewaktu menyelidiki, Ningsih dan teman-teman baru tahu bahwa gurita yang tidak laku biasanya hanya dibuang ke laut.

Dengan bimbingan guru, Ningsih dan teman sekelasnya bersama-sama mengembangkan kreasi pangan olahan gurita untuk memanfaatkan gurita yang tidak laku. Ningsih sangat senang karena ia dan teman-teman berkesempatan mengasah dimensi Kreatif dan Gotong Royong melalui proyek profil.

Contoh 3: Pak Aso Seorang Pendidik di Bandung

Pak Aso seorang guru SLB. Pak Aso mengamati, siswanya suka minum teh manis tetapi belum bisa membuat sendiri. Pak Aso merancang proyek profil bertema Kewirausahaan untuk mengembangkan dimensi Mandiri, berjudul "Kita Suka Teh Manis".

Siswa belajar mengenal alat dan bahan, menentukan ukuran gula dan air yang digunakan, menuangkan air dalam gelas, hingga menyajikan teh sendiri. proyek profil dilakukan melalui pendampingan, pengulangan dan pembiasaan baik di sekolah maupun di rumah.

Lebih jauh lagi, Pak Aso menyemangati siswanya berjualan teh manis pada pameran proyek profil. Siswa Pak Aso sangat senang, 20 gelas teh manis laku terjual hari itu. 

Setelah proyek profil berakhir, beberapa orang tua bercerita pada Pak Aso bahwa anaknya kini membuat teh manis sendiri setiap pagi.

Prinsip P5 dalam Kurikulum Merdeka

Dalam penerapan P5 kurikulum merdeka, terdapat empat prinsip penting. Di antaranya, holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif.

1. Holistik

Holistik bermakna memandang sesuatu secara ituh dan menyeluruh. Dalam perancangan P5, kerangka berpikir holistik ini mendorong pelajar untuk menelaah sebuah teks secara utuh untuk memahami suatu isu secara mendalam.

2. Kontekstual

Prinsip kontekstual artinya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pengalaman dan pemecahan masalah secara langsung, diharapkan peserta didik bisa mendapatkan pelajaran bermakna untuk meningkatkan kemampuannya.

3. Berpusat pada Peserta Didik

Prinsip yang satu ini menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri. 

Peserta didik juga berkesempatan memilih dan mengusulkan topik sesuai minatnya, sementara pengajar menjadi fasilitator.

4. Eksploratif

Eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang bagi pengembangan diri dan inkuiri. Pelaksanaan proyek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didikan, alokasi waktu, dan penyesuaian.

Nah, demikianlah penjelasan dari P5 dalam kurikulum merdeka. Semoga dapat bermanfaat dan membantu teman-teman.***

Dapatkan juga informasi terkini di MantraSukabumi.com melalui Google News dengan klik tautan berikut: KLIK DISINI

Editor: Ajeng R H


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah