Network
MANTRA SUKABUMI - Siapa yang tak kenal dengan kota yang penuh dengan sejarah ini. Ya kota Tua kota sejarah yang berada di Jakarta Barat.
Kawasan Kota Tua ini kini bukan hanya sekedar ikon sejarah dan tempat rekreasi saja. Namun, kota ini telah ditetapkan menjadi suatu wahana edukasi masyarakat dalam berbahasa.
Nadiem Makariem selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) juga ikut meresmikan pembukaan ini.
Baca Juga: Jangan Takut Jika Tiba-tiba Anda Dapat SMS BLT Rp 600 Ribu, Simak Cirinya
"Melalui kesempatan ini dengan suka cita saya tetapkan Kota Tua Jakarta sebagai kawasan praktik baik pengutamaan bahasa negara di ruang publik," ujar Nadiem seperti dikutip mantrasukabumi.com dari rri.co.id
Nadiem berpendapat kegiatan ini juga dilakukan untuk menjaga serta merawat kelestarian bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan pengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik sangat tinggi seiring perubahan zaman yang semakin modern.
Oleh sebab itu, kekhawatiran bahasa Indonesia akan hilangnya pengutamaan bahasa Indonesia sangat ditakuti.
Baca Juga: Masih Ada Kesempatan, Segera Cek Jadwal Prakerja Gelombang 8 dan Persyaratan Resminya
"Hal tersebut ditandai dengan menjamurnya penggunaan bahasa asing dan ketidakhadiran bahasa negara kita. Penggunaan bahasa asing di ruang publik dirasa lebih keren dan penghilangan identitas Indonesia menjadi lumrah," kata Nadiem
Agar tercipta pengutamaan bahasa Indonesia yang kian tenggelam karena perubahan zaman, maka diperlukan sebuah komunikasi dan kerjasama antar pemangku kepentingan pengutamaan bahasa negara tersebut.
Kendati demikian, Mendikbud Nadiem Makarim menilai bahwa Kota Tua Jakarta merupakan situs sejarah yang dapat mengantarkan Jakarta tumbuh pesat sebagai kota besar hingga saat ini.
Baca Juga: Kabar Baik Gunakan Tema New Era, PUBG Mobile Rilis Update Versi Baru 1.0
Kota Tua yang terkenal dengan sejarahnya selain menjadi ikon, kawasan Kota Tua ini kini menjadi wahana edukasi bagi masyarakat umum dalam berbahasa.
"Kawasan Kota Tua dapat menjadi contoh bentuk pembinaan pads kawasan lain yang menjadi ikon DKI Jakarta sera masyarakat Jakarta yang sangat heterogen," Pungkas Nadiem.
Dalam kesempatan yang sama, Endang Aminudin Aziz selaku Kepala Badan Bahasa mengatakan bahwa perencanaan Kota Tua sebagai kawasan pengutamaan bahasa Indonesia tentunya ditentukan melalui aspek historis serta nilai strategis.
Baca Juga: Inilah Perjalanan Karir Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia Semasa Hidupnya
"Episode perjalanan negeri ini berkaitan dengan Jakarta yang sejarahnya tidak bisa dilepas dari Kota Tua. Jakarta yang sekarang kota Megapolitan ada sejarah yang bermula dari kota ini," kata Aminudin Aziz.
Dengan dijadikannya Kota Tua sebagai wahana edukasi pengutamaan bahasa Indonesia bisa menjadikan negara Indonesia yang tidak lupa dengan bahasanya sendiri.
Menyebarnya bahasa asing yang menjamur dalam semua sudut negara terutama generasi muda dapat terminimalisir, dan menjadikan generasi penerus bangsa semakin cinta dengan bahasa negaranya sendiri.**
