Rumah 'Gadang' Sumatera Barat Miliki 6 Keunikan, dari Tempat Suci hingga Rumah Tahan Gempa

- 18 Agustus 2020, 17:35 WIB
RUMAH adat Sumatera Barat, Rumah Gadang
RUMAH adat Sumatera Barat, Rumah Gadang /Pixabay/.*/Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Rumah Tradisional Sumatera Barat yaitu Gadang, mempunyai ciri khas dan memiliki filosofi yang kuat, atap yang berbentuk tanduk kerbau, selain itu pondasi rumah gadang ternyata tahan terhadap gempa bumi berskala besar.

Rumah gadang sering dipakai untuk seremoni-seremoni adat dan tempat berkumpulnya keluarga, juga memiliki nilai Adat didalamnya.

Rumah gadang sangat dimuliakan dan bahkan dipandang sebagai tempat suci oleh masyarakat Minangkabau, dan bentuk atap rumah gadang menunjukkan sebagai status sosial seseorang.

Baca Juga: Doa Masuk Rumah dan Keluar Rumah, Arab Beserta Latin dan Artinya

Hewan kerbau menjadi salah satu binatang yang sangat dihormati oleh syarakakat disana, karena memiliki nilai sejarah yang dibawa oleh salah satu utusan Majapahit tempo dulu.

Seperti dilansir Mantarasukabumi.com dikutip dari berbagai sumber, berikut 6 keunikan yang dimiliki Rumah Gadang.

1. Dekorasi dan Ukiran-Ukiran

Ukiran yang ada dibuat bukan karena asal-asalan justru berdasarkan adat basandi syarak yang memiliki banyak filosofi

Tembok bagian depan rumah adat memiliki ukiran yang sangat unik dengan disusun secara vertikal, untuk bagian belakangnya dilapisi bambu.

Baca Juga: Ruko ini Ludes Terjual Walau Harganya Rp 1,2 Miliar

Untuk Motif ukiran yang sering mengunakan daun, bunga, buah, dan tumbuhan lainnya, senua bentuk ukiran berasal dari keindahan dimabil dari alam dan lingkungan.

Bagian-bagian corak interior Rumah Gadang mirip dengan ukiran dari rumah adat Jawa Tengah.

2. Memiliki atap Rumah yang Unik

Rumah tradisional Minangkabau mmiliki atap terbuat dari ijuk. Masyarakat padang menyebut rumahnya denagan nama bagonjong, karena bentuk atapanya yang melengkung dan rubcing.

Bentuk gonjong yang runcing diibaratkan seperti harapan untuk muju Tuhan.

Baca Juga: Ciptakan Ruang Keluarga yang Nyaman, Berikut 10 Tips Menata Ruang Keluarga Agar Terlihat Indah

3. Memiliki Pilar Rumah Gadang dan Lanjar

Sepanjang rumah memiliki ilar-pilar yang disusun dalam lima baris yang bejajar dan berwarna-warni.

Pada setiap baris dapat merancang interior menjadi beberapa bagian, sperti memiliki ruang yang panjang, atau disebut lanjar.

Untukn lanjar bagian belakang, digunakan sebagai kamar tidur.

Sedangkan lanjar yang lainnya digunakan sebagai area umum atau disebut juga dengan labuah gajah, yang digunakan untuk upacara-upacara khusus

Baca Juga: 7 Langkah Mudah Membuat Kebun Lebih Ramah Lingkungan di Rumah

Adpun untuk Pilar-pilar ini, digunakan sebagai gambaran tempat untuk calon pasangan yang akan menikah di malam bainai.

Malam bainai merupaka malam terakhir bagi calon pengantin wanita Minangkabau merasakan kebebasan sebagai wanita lajang.

4. Rumah Anti Gempa

Rumah adat ini dibangun dengan tiang bagian bawah tidak menyentuh tanah, dengan ditopang tiang-tiang panjang yang menjulang ke atas dan dialasi dengan bebatuan agar tahan dari guncangan yang dihasilkan oleh gempa.

Tiang tersebut juga berfungsi untuk menahan getaran gelombang dari tanah sehingga tidak mempengaruhi bangunan di atasnya.

Baca Juga: 5 Tips Maksimalkan Kamar Kecil Agar Terlihat Luas, Ciptakan Ilusi

5. Ruangan disesuaikan dengan Jumlah Anak perempuan

Kunikan lain dari bangunan rumah tradisional ini, yaitu ruangan dibangun disesuaikan dengan jumlah anak perempuan dalam keluarga

Khusus anak gadis yang sudah menikah, akan diberikan kamar terpisah untuk ditempati bersama suaminya.

Beda halnya untuk anak-anak perempuan yang masih lajang, mereka akan tinggal besama kekuaraga dalam satu kamar.

6. Tangga Pintu Masuk

Satu lagi keunikan Rumah Gadang adalah posisi tangga yang terdapat rumah ini, sengaja membuat tanggabhanya memiliki satu disetiap rumah.

Baca Juga: Ide Kreatif, Warna Cat Ruang Kamar Tidur yang Bikin Betah dan Nyaman

Tangga tersebut terletak disetiap pintu depan rumah dan memiliki makna yang diterapkan oleh masyarakat Minangkabau.

Yaitu berkaitan erat dengan agama Islam, yang memiliki kepercayaan pada satu Tuhan yang Esa.

Ternyata, satu tangga ini mempunyai makna yang berkaitan erat dengan agama Islam yang dianut oleh masyarakat Minangkabau. Artinya, percaya pada Tuhan yang Maha Esa. **

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x