Dampak Covid-19, Microsoft Akan Menutup Toko Ritel di Seluruh Dunia

27 Juni 2020, 20:42 WIB
Microsoft tutup semua toko ritelnya secara permanen. /AFP

MANTRA SUKABUMI - Microsoft mengumumkan rencananya untuk secara permanen menutup seluruh toko ritel Microsoft Store di berbagai lokasi di Amerika Serikat dan seluruh dunia.

Seluruh Microsoft Store lain di Amerika Serikat dan global akan ditutup, dan Microsoft akan berkonsentrasi pada ritel secara digital di masa mendatang.

Sebagaimana dilansir Mantrasukabumi.com dari Reuters, Raksasa software Redmond yang berbasis di Washington mengatakan akan terus melayani pelanggan online, dengan anggota tim yang bekerja jarak jauh dari fasilitas perusahaan.

Baca Juga: MTI Indonesia Selenggarakan Millenial Conference 2020

Baca Juga: Mengusung Desain Premium nan Segar, Realme akan Rilis Produk Terbarunya C11

Seorang juru bicara Microsoft mengatakan bahwa semua karyawan ritel saat ini akan diberi kesempatan untuk tetap bersama perusahaan dalam berbagai peran.

"Berbicara lebih dari 120 bahasa, keanekaragamannya mencerminkan banyak komunitas yang kami layani," kata Wakil Presiden Korporat Microsoft David Porter tentang karyawan ritel perusahaan dalam sebuah pernyataan.

"Komitmen kami untuk mengembangkan dan mengembangkan karier dari kumpulan bakat ini lebih kuat dari sebelumnya," tambahnya.

Perusahaan juga mengatakan akan memikirkan kembali ruang lain yang melayani semua pelanggan, termasuk mengoperasikan Pusat Pengalaman Microsoft di lokasi kampus London, New York, Sydney, dan Redmond.

Baca Juga: Hp Xiaomi RAM 2-4GB Dengan Desain Mewah, Harga Dibawah 2 Jutaan

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Tommy Soeharto yang Disebut Dalang dari Aksi Demonstrasi 212

Dalam sebuah catatan analisis Wedbush menyatakan bahwa keputusan strategis yang bisa dikatakan cukup sulit, namun juga keputusan yang cerdas untuk (CEO) Nadella & Co.

Selain itu, Dan Ives menambahkan mengungkapkan untuk membuat Toko-toko fisik menghasilkan pendapatan ritel yang dapat diabaikan untuk Microsoft dan akhirnya semuanya bergerak semakin banyak ke arah saluran digital selama beberapa tahun terakhir ini.

Pada pertengahan Maret lalu, beberapa penjual yang menutup tokonya akibat adanya penguncian atau lockdown dampak dari adanya virus Corona, telah melihat lonjakan besar dalam permintaan online di tengah pesanan tetap di rumah.**

 

Editor: Encep Faiz

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler