"Menurut pendapat saya, dan komunitas sains, kemungkinan batuan dari Mars yang berusia jutaan tahun akan mengandung bentuk kehidupan aktif yang dapat menginfeksi Bumi," kata Hubbard, seperti dikutip Tim Mantra Sukabumi dari Pikiran-Rakyat.com berdasarkan laporan Daily Mail.
"Tapi, sampel (dari Mars) yang dibawa (NASA) akan dikarantina dan diperlakukan seolah-olah mereka adalah virus Ebola sampai terbukti aman," tambahnya.
Jim Bridenstine selaku Administrator NASA mengumumkan tahun 2019 lalu bahwa badan antariksa Amerika Serikat itu bertujuan untuk menempatkan manusia di Mars sekitar tahun 2030-an hingga awal 2035.
Baca Juga: Asteroid Mendekati Bumi Hubungannya dengan Suara Dahsyat di Bulan Ramadan, Ini Dalilnya
Artikel ini telah terbit sebelumnya di laman Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Ilmuwan Beri Peringatan, Virus Alien akan Ancam Manusia jika Nekat Bawa Pulang Batu dari Mars."
Baca Juga: Panggilan Video Zoom Tak Batasi 40 menit selama Akhir Pekan
Pada pertengahan 1970-an, NASA menjalankan misi ke planet Mars pada program Viking I dan II. Misi ini menggunakan roket berbiaya besar dan dapat disterilkan dengan menggunakan panas yang tinggi ketika tiba di Bumi.
Namun, kini roket dapat dikembangkan dengan biaya rendah milik swasta seperti SpaceX, pesawat ruang angkasa ini akan menggunakan biaya mereka sendiri.
Hubbard mencatat bahwa sterilisasi panas saja tidak cukup untuk mendekontaminasi, tetapi menggabungkan proses dengan pembersihan kimia kemungkinan lebih efektif.