Ilmuwan Jepang Deteksi Sinyal Cahaya dari Jantung Galaksi, 4 juta Lebih Besar dari Matahari

- 28 Mei 2020, 06:29 WIB
ILUSTRASI lubang hitam atau black hole.*
ILUSTRASI lubang hitam atau black hole.* /SXS Project via Science Alert

MANTRA SUKABUMI - Lubang hitam dalam kajian ilmu astronomi merupakan bagian dari ruang waktu yang memiliki gravitasi paling kuat karena memiliki massa besar.

Objek ini disebut "hitam" karena mampu menyerap bentuk apapun yang berada disekitarnya. Setiap benda yang diserapnya, dipastikan tidak dapat kembali lagi, sekalipun hanya berbentuk cahaya

Secara teoritis terdapat berbagai jenis lubang hitam, ada lubang hitam massa bintang yang memiliki massa 100 kali massa Matahari. Selain itu ada juga lubang hitam terbesar yang dideteksi para peneliti memiliki rentang 62 massa matahari.

Para ilmuwan mengungkapkan penemuan yang aneh di mana datang dari pusat galaksi Bima Sakti berupa sinyal yang sebelumnya tidak diketahui berasal dari lubang hitam supermasif di jantung galaksi.

Baca Juga: Beredar Kabar Sri Mulyani Minta Masyarakat Indonesia Tak Lagi Urusi Utang Negara? Simak Faktanya

Dalam sebuah studi baru, para ahli di Universitas Keio, Jepang menguraikan bagaimana sinyal aneh dan berulang tersebut dapat terbentuk.

"Emisi ini dapat dikaitkan dengan beberapa fenomena eksotis yang terjadi di sekitar lubang hitam supermasif," kata anggota tim Profoser Tomoharu Oka sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Sun.

Para peneliti mempelajari bacaan Sagitarius A (Sag A) pada tahun 2017 oleh Altacama Large Milimeter/submmilimeter Array (ALMA).

Mereka menemukan sinyal cahaya yang sebelumnya belum ditemukan berasal dari lubang hitam supermasif, yang empat juta kali lebih besar dari Matahari.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x