Network
Ilustrasi Gawa
MANTRA SUKABUMI - Dimasa Pandemi juga kebiasaan baru ini, penggunaan gawai atau semisal smartphone dan laptop sudah menjadi alat yang selalu digunakan untuk belajar dan bekerja rumah.
Tentunya penggunaan gawai tidak akan berdampak secara langsung pada mata ( menjadi minus).
Namun, perlunya pengaturan jarak penggunaannya karena near-work activity yang mempengaruhi perkembangan miopia, akibat adanya kecenderungan untuk melihat benda, termasuk gawai dalam jarak terlalu dekat.
Baca Juga: 15 Contoh Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2020 ke 75, Cocok untuk Pelajar
Pada keadaan normal mata manusia normalnya berkedip 15 kali per menit. Namun, cahaya gawai bisa menyebabkan orang hanya berkedip 5-7 kali per menit dan inilah yang menyebabkan mata menjadi lelah.
Sebagaimana yang telah dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com bahwa ada beberapa solusi yang bisa dilakukan, yakni melakukan metode 20-20-20 yakni 20 menit melihat gawai, lalu 20 detik istirahat melihat atap langit-langit atau benda jauh sekitar 6 meter (20 kaki).
Pada anak, penggunaan gawai hanya difokuskan untuk keperluan sekolah, sementara untuk aktivitas hiburan sebaiknya dialihkan dengan aktivitas lain.
Baca Juga: Penyanyi Cantika Abigail Nantikan Upacara Perayaan 17 Agustus di Istana Negara
Hal ini salah satunya demi menghindari terjadinya kelainan refraksi, atau kondisi dimana gambaran benda yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan tepat di retina. Akibatnya, bayangan benda terlihat buram atau tidak tajam.
