MANTRA SUKABUMI - Presiden membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) yang dinamakan dengan Indonesia Investment Authority (INA).
Lembaga ini sangat diperlukan untuk memenuhi pembiayaan yang semakin besar ke depan, dan juga untuk menigkatkan FDI.
Salah satu tujuan dibentuknya INA ini adalah untuk menangkap peluang investasi yang akan datang ke Indonesia dan menjadi mitra strategis dalam bidang investasi.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut yang tidak Mau Divaksin Covid-19 Merugikan Diri Sendiri dan Orang Lain
Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan dalam satu-dua bulan ke depan aliran dana senilai 20 miliar dolar AS ditargetkan masuk ke dalam Sovereign Wealth Fund nasional yang dinamakan Indonesia Investment Authority (INA).
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 15 Januari 2021 dikutip mantrasukabumi.com dari laman antaranews.com, Sabtu 16 Januari 2021.
"Tadi saya bisik-bisik ke Ibu Menteri Keuangan, awal-awal ini, mungkin sebulan-dua bulan ini, target yang masuk ke SWF kita berapa? Di jawab Menteri Keuangan, ya kira-kira 20 miliar US Dolar. Duit yang gede banget," ujar Presiden.
Presiden mengatakan pemerintah akan menyetorkan modal awal tunai sebesar Rp15 triliun dan saham BUMN Rp50 triliun, untuk INA.
Kepala Negara mengharapkan INA akan menjadi mitra strategis investasi yang kuat secara hukum dan kelembagaan, serta menjadi mitra startegis yang andal dan terpercaya untuk pembangunan ekonomi dalam jangka panjang dan berkelanjutan.
Baca Juga: Mbak You Ramal Presiden Jokowi Lengser Tahun 2021, Muannas Alaidi: Ini Provokasi dan Membahayakan
Baca Juga: Ilham Saputra Jabat Plt Ketua KPU RI Gantikan Arief Budiman
Presiden menyampaikan peraturan mengenai INA selaku lembaga pengelola investasi nasional sudah selesai. INA diharapkan dapat menangkap peluang investasi dan solusi alternatif pembiayaan pembangunan.
Adapun, kata Presiden, nama-nama dewan pengawas INA telah disampaikan ke DPR dan diharapkan selesai pekan depan.
"Pembentukan SWF ini diperlukan untuk memenuhi pembiayaan yang semakin besar ke depan, dan juga untuk meningkatkan FDI Indonesia serta untuk menurunkan rasio piutang terhadap PDB Indonesia," pungkasnya.***