Waspadai Kerawanan Pasar, 52 Pedagang di 19 Pasar di Jakarta Positif Covid-19

11 Juni 2020, 23:24 WIB
Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin di Pasaraya, Blok M, Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019. /ANTARA/Dewa Wiguna/

MANTRA SUKABUMI – Sebagai lokasi terjadinya pola interaksi dan kerumunan massa dalam pergerakan perekonomian, keberadaan pasar tak bisa dihilangkan dalam struktur budaya masyarakat kita.

Bahkan pasar tidak hanya menjadi instrumen jual-beli ekonomi, tapi sudah menjadi tren kehidupan masyarakat urban dalam meningkatkan taraf hidup dan status sosial kemasyarakatan.

Namun seiring pandemi Covid-19, pergerakan pasar sangat dibatasi mengingat kekhawatiran potensi penyebaran virus yang didasarkan pada interaksi fisik.

Faktanya, menjadi salah satu lokasi yang tidak ditutup, pasar menjadi salah satu lokasi paling rawan penularan Covid-19 di Jakarta

Baca Juga: Innalillah, Kabar Duka Kembali Dokter di Surabaya Meninggal, Istri Reaktif Positif Corona

Terbukti dengan hasil swab yang dilakukan terhadap 1.418 pedagang, ditemukan sedikitnya 52 pedagang positif Covid-19.

Hal ini diakui Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya, bahwa ada 52 pedagang pasar tradisional tersebar di Ibu Kota, terkonfirmasi positif Covid-19.

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, di Jakarta, Kamis 11 Juni 2020, menyatakan bahwa ke-52 pedagang tersebut berasal dari 19 pasar.

Sebelumnya ada 1.418 pedagang sudah menjalani tes usap," katanya dalam sebuah diskusi virtual yang diinisiasi wartawan Balai Kota Jakarta

Hasilnya, kata dia, pada enam pasar ditemukan terpapar positif Covid-19 sebanyak 52 orang, selebihnya di 10 pasar masih menunggu hasil dan tiga pasar dinyatakan negatif.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Beredar Sebuah Penelitian Sebut Menelan Sperma Dapat Sembuhkan Covid-19, Benarkah?

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "PD Pasar Jaya Akui 52 Pedagang di 19 Pasar di Jakarta Positif Covid-19"

Lebih lanjut, Arief juga membenarkan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang menyatakan bahwa pasar menjadi salah satu lokasi paling rawan penyebaran virus corona di Ibu Kota.

"Memang benar apa yang disampaikan Pemprov DKI soal pasar tradisional karena memang pasar pangan tidak ditutup," kata Arief.

Arief juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi potensi penyebaran pandemi Covid-19 di pasar setelah adanya rapat bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Maret lalu.

Baca Juga: UPDATE (11/6/2020) Corona Kabupaten Sukabumi, Tambah Satu Positif, 21 Sembuh

"Dan penyebaran Covid-19 itu dari sedikit dan terus meningkat," ujarnya.

Arief menerangkan pihaknya langsung melakukan operasi pasar dengan membagikan masker kain, hingga melakukan pengetatan di pintu masuk pasar.

Baca Juga: Malaysia Menyusul Indonesia Batalkan Pemberangkatan Ibadah Haji 2020

"Dan kita melakukan pengetatan akses masuk pasar dan kita melakukan penyemprotan sekali dalam dua pekan," katanya.

Berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, 19 Pasar yang sudah menjalani tes Covid-19 adalah:

1. Pasar Lontar (sembilan pedagang reaktif)
2. Pasar Gondangdia (menunggu hasil)
3. Pasar Petojo Enclek (menunggu hasil)
4. Pasar Serdang (14 pedagang positif)
5. Pasar Rawasari (14 pedagang positif)
6. Pasar Tomang Barat (menunggu hasil)
7. Pasar Slipi (menunggu hasil)
8. Pasar Cijantung (satu pedagang positif)
9. Pasar Ciracas (nihil)
10. Pasar Palmerah (nihil)
11. Pasar Perumnas Klender (20 pedagang positif)
12. Pasar Pesanggrahan (nihil)
13. Pasar Kebayoran Lama (menunggu hasil)
14. Pasar Pondok Labu (menunggu hasil)
15. Pasar Warung Buncit (menunggu hasil)
16. Pasar Minggu (nihil)
17. Pasar Lenteng Agung (nihil)
18. Pasar Kelapa Gading (nihil)
19. UPB Induk Kramat Jati, (tiga pedagang positif).**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler