10 Inovasi Bisnis ini Berhasil Keluar dari Tekanan Covid, Mulai Kopi Seliter sampai Resto Boyongan

15 Agustus 2020, 08:40 WIB
Ilustrasi.* /

MANTRA SUKABUMI – Banyak sektor usaha yang harus gulung tikar karena krisis akibat virus COVID-19, terutama usaha skala kecil dan menengah.

Pebisnis lama banyak yang panik hingga gagal keluar dari tekanan, tapi ada juga yang berhasil kelaur dari tekanan dengan melakukan inovasi.

Begitu juga dengan pebisnis baru yang mampu melihat peluang untuk mulai memasuki dunia bisnis disaat yang lain berjatuhan.

Baca Juga: BTS Menjadi Bintang Tamu di I-LAND Sekaligus Memberi Saran dan Hadiah Spesial

Yuswohady, Managing Partner Inventure dalam laporannya menyebutkan sedikitnya terdapat 50 inovasi yang dilakukan perusahaan untuk bertahan bahkan menyalip para pesaingnya di tengah krisis.

Berikut 10 ide inovasi paling sederhana yang dapat diikuti oleh para pelaku usaha kecil dan menengah seperti dikutip dari The 50 Survival Innovation Ideas That Matter dari Inventure Knowledge.

1. “Kopi Seliter” @Home

Di saat semua orang di rumah, konsumsi produk kuliner rumahan family-size package meningkat. Hal ini dimanfaatkan oleh pemilik coffee shop atau sejenis untuk membuat produk yang bisa dinikmati di rumah bersama keluarga.

Baca Juga: Tata Cara Serta Bacaan Wudhu Yang Benar Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

2. Travelogistics

Perusahaan travel terpuruk dengan pemberlakuan PSBB. Maka beberapa perusahaan harus melakukan survival innovation agar tidak gulung tikar dengan beralih fungsi dari mengantar penumpang ke mengantarkan barang.  Layanan kirim paket, same-day delivery, dan jemput paket menjadi unggulan saat ini. Istilah Travelogistic menjadi strategi utama mereka menciptakan revenue stream di tengah amukan wabah.

3. On-Demand Cleaning Services

Selama wabah permintaan terhadap produk/layanan kesehatan meningkat pesat. Ini merupakan peluang bagi sektor perhotelan dengan melakukan utilisasi aset yang mereka miliki yaitu kompetensi di bidang housekeeping khususnya cleaning services. Maka beberapa Hotel berinovasi dengan meluncurkan layanan “on-demand cleaning service” dengan label kebersihan prima “berkelas hotel” ke rumah-rumah.

Baca Juga: Sering Buat Tak Percaya Diri, Inilah Penyebab dan Cara Mengatasi Bau Mulut

4. Home Leisure Wear

Pembelian produk fesyen kian turun kala masyarakat tidak keluar rumah. Tapi brand fesyen tak kehilangan akal. Mereka mendorong tren “homeleisure wear” walaupun di rumah tapi pakaian tetap fashionable karena bisa dipamerkan via media sosial.

Beberapa Brand baik lokal maupun global H&M berhasil membesut campaign #AtHomeWithHM mempromosikan produk fesyen pajama & loose style. Ketika hashtag #OnePajamaForTheWholeCNY booming viral saat tekanan Covid melanda.

5. “Untouchable” Product

Penyebaran virus corona yang cepat membuat semua orang menjadi was-was untuk bersentuhan dengan apapun. Contactless lifestyle akan menjadi new normal. Maka ada perusahaan yang berhasil mengeluarkan produk sanitary yang memungkinkan penggunanya tidak perlu memegang atau menekan tombol apapun ketika menggunakannya. Ditambah dengan fitur ultraviolet yang membuat penggunanya lebih aman terhindar dari bakteri. Inovasi ini merupakan respon terhadap perubahan perilaku konsumen saat wabah merebak.

Baca Juga: 7 Jenis Kucing Termahal di Dunia, Salah Satunya Seharga 1,7 Miliar

6. Coronassurance for Fear Customers

Walaupun daya beli menurun, namun saat ini asuransi kesehatan merupakan salah satu yang sangat dibutuhkan oleh konsumen. Untuk memproteksi konsumen dari Covid-19, Perusahaan Asuransi berhasil mengeluarkan produk yang memproteksi nasabahnya dari penyakit ancaman Covid-19. Ditambah dengan fitur online yang memungkinkan nasabah membeli asuransi tanpa ke luar rumah, survival innovation ini menjadi penyelamat perusahaan asuransi.

7. Frozen Food Is the New Normal

Permintaan produk frozen food semakin meningkat di kala mereka tak bisa berpergian ke luar rumah. Apalagi emak-emak milenial memang tidak piawai memasak, sehingga mereka memasak yang mudah-mudah (simple cooking). Kondisi ini dimanfaatkan beberapa resto cepat saji untuk mengeluarkan varian produk frozen dan “ready to eat” untuk mengantisipasi pelanggan dine-in yang terus merosot.

8. WFH = “Work from Hotel”

Staycation akan menjadi new normal pasca Covid-19. Karena itu Hotel di Bandung menawarkan paket staycation dengan konsep “Pay Now, Save More“, bayar sekarang untuk menginap 3 bulan ke depan setelah Covid-19 lewat, dengan diskon yang sangat menarik. Begitu juga hotel-hotel di Bali menawarkan paket “Work from Hotel” dengan bargain price yang tak bisa ditolak konsumen. Sementara aplikasi penyewaan properti Travlio menawarkan “Work from Apartment“.

Baca Juga: Bisa Tingkatkan Konsentrasi, Ternyata Ini 4 Manfaat Warna yang Tak Disadari

9. Beauty On-Demand

Ketika konsumen harus tinggal di rumah dan tak bisa mengunjungi klinik kecantikan untuk mendapatkan treatment, maka beberapa klinik kecantikan melakukan strategi jemput bola menyambangi pelanggan. Salah satunya adalah klinik yang berhasil meluncurkan beberapa layanan mulai dari drive-thru treatment dimana konsumen bisa melakukan suntik vitamin C di mobil, virtual consultation, hingga membeli produk mereka secara online dan dikirim ke rumah.

10. Resto Experience @ Home

Sektor resto & kafe paling terdampak oleh Covid-19 karena tidak ada konsumen yang dine-in. Karena itu mereka melakukan survival innovation menghadirkan “resto experience” di rumah konsumen. Beberapa Resto berinovasi dengan menghadirkan layanan home delivery “BBQ at home”. Mulai dari bahan makanan, condiment, sampai alat masak dan piringnya semua disediakan dan dikirim ke rumah.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler