“Ada kemungkinan peternak panic selling dan menjual terburu-buru sehingga memungkinkan harga dibanting serendah-rendahnya.
“Sejak dua minggu lalu harga mulai jatuh, kerugian peternak sudah menyentuh angka triliun rupiah.
Jika ditambah sampai dua minggu kedepan bisa 80% peternak akan kolaps.
Ditambah lagi daya tawar peternak terhadap broker lemah. Hal itu dipengaruhi kekurangkompakan dipeternak ayam rakyat cukup mudah ditekan broker,” ujarnya.
Baca Juga: Lagu Aisyah Istri Rasulallah Jadi Trending di YouTube Hingg Capai 10 Juta Lebih Viewers
Deki menambahkan faktor lainnya juga tidak menutup kemungkinan adanya sejumlah oknum yang mencoba memanfaatkan situasi pandemi saat ini untuk meraup untung yang sebesar-besarnya.
Mengingat mata rantai produksi dari komoditas ini sangat panjang.**