Apindo Sebut Dunia Usaha Perlu Modal Kerja Akibat Adanya Pandemi COVID-19

- 5 Juni 2020, 19:41 WIB
LOGO Apindo.*/ANTARA
LOGO Apindo.*/ANTARA /

MANTRA SUKABUMI - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebutkan dunia usaha membutuhkan bantuan stimulus yang cukup besar untuk membantu pemulihan ekonomi nasional (PEN). Ketua umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa dunia usaha memerlukan stimulus berupa tambahan modal kerja, karena selama pandemi COVID-19 telah terjadi defisit arus modal.

Sebagai ilustrasi saja kita itu kredit perbankan Rp 5.500 triliun kalau diambil 60% sektor bermasalah itu sekitar Rp 3.300 triliun dan 30% untuk modal kerja Rp 990 triliun," kata Hariyadi. 

Hariyadi mengatakan stimulus modal kerja untuk dunia usaha memerlukan tambahan karena telah terjadi defisit cashflow. Diharapkan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan stimulus terkait penambahan modal kerja,” kata Hariyadi saat menghadiri webinar bertajuk ‘Menjaga Kinerja Sektor Industri Selama Pandemi COVID-19’, Jumat, 5 Juni 2020.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia Jumat 5 Juni 2020, Pasien Positif Bertambah 703 Orang, Total 29.521 Orang

Menurut Haryadi, stimulus perlu diberikan untuk semua sektor usaha, tidak hanya industri manufaktur, namun untuk seluruh lini produksi dan penjualan.

“Hal ini dikarenakan produk manufaktur tidak dapat dikomersilkan tanpa penjualan,” tukas Hariyadi.

Selanjutnya, Apindo merekomendasikan agar stimulus modal kerja diberikan untuk jangka waktu selama satu tahun.

Baca Juga: Beredar Foto Sejumlah Anggota PKI Berpose Angkat Senjata Bersiap Perang? Berikut Faktanya

“Diharapkan juga ada subsidi penyesuaian suku bunga Bank Indonesia yang sebesar 4,5 persen,” ujar Hariyadi.

Dunia usaha juga meminta agar terjadi penurunan tariff listrik dan gas, relaksasi pembayaran listrik dan gas, selama 90 hari setelah jatuh tempo, dan pembayaran listrik sesuai penggunaan tanpa beban minimal.

Baca Juga: UPDATE (5/6/2020) Corona Kabupaten Sukabumi, Tak Ada Penambahan Pasien Positif Masih 31 Orang

Selain itu, pemerintah diharapkan memberikan penangguhan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) selama 90 hari dan percepatan waktu restitusi pajak.

Adapun usulan dunia usaha terhadap kebutuhan stimulus modal kerja untuk satu tahun bagi beberapa industri, di antaranya untuk sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) sebesar Rp283,1 triliun, sektor makanan dan minuman Rp200 triliun, alas kaki Rp99 triliun, hotel dan restoran Rp42,6 triliun, dan sektor elektronika dan alat-alat listrik rumah tangga sebesar Rp407 miliar

Dengan demikian, total stimulus berupa modal kerja selama satu tahun yang diusulkan sebesar Rp1.031,7 triliun.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x