Kumpulan Film yang Berkaitan dengan Sejarah G30S PKI: Ada Gie, Senyap dan Kupu-kupu Kertas

23 September 2023, 12:49 WIB
Kumpulan Film Yang Berkaitan Dengan Sejarah G30S PKI: Ada Gie, Senyap, dan Kupu-kupu Kertas /Tangkap layar */ IMDb/

MANTRA SUKABUMI - 30 September menjadi salah satu peristiwa sejarah kelam bagi bangsa Indonesia, yakni G30S PKI.

Diketahui Peristiwa G30S PKI menjadi salah satu sejarah kelam bagi Indonesia akibat pengkhianatan bangsanya sendiri.

Bahkan setiap tanggal 30 September, setiap stasiun televisi secara serentak menayangkan film dokumenter “Pengkhianatan G30S PKI” setiap tahunnya agar generasi penerus bangsa tidak melupakan sejarah.

Baca Juga: Sinopsis Film Mayflies, Perjuangan Istri Kembalikan Ingatan Suaminya yang Terkena False Memory Syndrome

Dimana peristiwa yang menewaskan 7 jenderal masih diperingati sebagai peristiwa sejarah yang memilukan hingga saat ini

Hingga sempat difilmkan pada tahun 1984 yang disutradarai dan ditulis oleh Arifin C Noer, dengan produser G Dwipayana.

Selain film Pengkhianatan G30S PKI yang sempat kontroversi pada masa rezim Orde Baru (Orba), ada beberapa film Indonesia lainnya yang berkaitan dengan sejarah G30S PKI.

Apa sajakah itu? simak beberapa rekomendasi film bertema sejarah G30S PKI yang dapat kamu jadikan referensi terkait peristiwa kelam G30S PKI itu untuk menambah wawasan kamu tentang sejarah.

Sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 23 September 2023

Pengkhianatan G30S PKI (1984)

Film ini menggambarkan periode menjelang kudeta dan hari-hari setelahnya. Selama masa gejolak ekonomi, enam jenderal diculik dan dibunuh oleh PKI dan Angkatan Udara Indonesia, konon untuk memulai kudeta terhadap Presiden Soekarno.

Film G30S PKI sendiri bercerita tentang kudeta sekitar 30 September 1965 yang dilakukan oleh Kolonel Untung, Komandan Batalyon Cakrabirawa.

Film ini diatur dalam peristiwa, plot kudeta, dan penculikan para jenderal. Dalam peristiwa G30S PKI tersebut, 7 jenderal tewas, salah satunya Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan.

Dalam sejarah penayangannya, film ini pertama kali ditayangkan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada 30 September 1985 dengan judul awal "Sejarah Orde Baru." Lalu judulnya diubah menjadi "Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI"

Kemudian film ini sempat dilarang diputar pada masa presiden Habibie pada tahun 1998 dan kembali diputar dan disosialisasikan oleh masyarakat luas atas perintah panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Official Trailer Indigo, Film Horor yang Mengisahkan Teror Tak Kasat Mata yang Menimpa Kakak Beradik Indigo

2. Gie (2005)

Sebuah film yang disutradarai oleh Riri Riza berdasarkan Catatan Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie ini berhasil diperankan oleh Nicholas Saputra dan tayang di bioskop pada 14 Juli 2005.

Soe Hok Gie sendiri merupakan seorang aktivis serta penulis pada 1960 an. Ia juga merupakan mahasiswa keturunan Tionghoa-Indonesia yang berasal dari Fakultas Sastra Universitas Sastra.

Dalam aksinya, Ia menentang kediktatoran secara berturut-turut oleh Presiden Soekarno dan Soeharto.

3. Sang Penari (2011)

Film yang dibintangi oleh Prisia Nasution dan Oka Antara sebagai pemeran utamanya ini merupakan sebuah adaptasi kedua dari novel Trilogi 1982 Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.

Penulis novel tersebut mengaku bahwa film ini jauh lebih kuat dari sisi emosional dibanding novelnya sendiri. Dan mengaku bahwa film Sang Penari ini layak untuk karyanya.

Berkisah tentang kisah cinta tragis seorang pemuda desa dengan penari ronggeng baru di desanya yang mengalami kemiskinan, kelaparan, serta kebodohan akibat pada 1960 an Indonesia masih penuh akan gejolak politik

4. Jagal (2012)

Merupakan film dokumenter karya sutradara Joshua Oppenheimer asal Amerika Serikat ini banyak memenangkan penghargaan.

Diantaranya Film Dokumenter Terbaik pada British Academy Film and Television Arts Awards 2013 dan nominasi Film Dokumenter Terbaik pada Academy Awards ke-86.

Menceritakan tentang pelaku pembunuhan anti PKI pada tahun 1965-1966 yang mencatat dirinya ke dalam sejarah atas kekejamannya sebagai perbuatan heroik.

5. Senyap (2014)

Masih disutradarai oleh sutradara yang sama dengan film Jagal, Senyap (The Look of Silence) menceritakan kejadian saat peristiwa PKI dari sudut pandang keluarga korban.

Film senyap ini merupakan film Indonesia pertama yang berhasil masuk dalam nominasi Oscar kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik.

Sayangnya, pada 29 Desember 2014, Lembaga Sensor Film (LSF) menyatakan larangan pemutaran film ini seutuhnya, termasuk untuk umum dan bioskop. Film ini hanya diijinkan tayang untuk kalangan terbatas.

6. Surat Dari Praha (2016)

Menceritakan sebuah kisah kehidupan warga Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Praha yang harus mengalami dampak akibat usai Gerakan 30 September pada 1966.

Para pelajar tersebut harus tertahan dan tidak bisa kembali ke tanah air karena adanya perubahan situasi politik kala itu.

Film yang disutradarai oleh sutradara kondang, Angga Dwimas Sasongko ini sempat menuai protes oleh seniman dan dosen Universitas Brawijaya, Yusri Fajar.

Ia menuding bahwa film ini merupakan bentuk plagiasi buku kumpulan cerpennya yang memiliki judul sama.

Namun Angga selaku sutradara memberikan klarifikasi bahwa film ini memiliki legal standing sesuai undang-undang hak cipta dengan disertai beberapa bukti lain. Sehingga tudingan tersebut dianggap tidak berdasar.

Baca Juga: Sutradara 'Serigala Terakhir' Siap Garap Film Horor Terbaru, 'Man Robbuka'?

7. You and I (2020)

Film dokumenter yang disutradarai oleh Fanny Chotimah ini mendapatkan banyak penghargaan yang salah satunya film dokumenter panjang terbaik dari Festival Film Indonesia 2020.

Selain itu film ini juga menjadi film penutup di ajang Jogja-Netpac Asian Film Festival 2020.

Menceritakan persahabatan dua perempuan berusia lanjut yang sama-sama pernah ditangkap karena diduga terlibat dalam Gerakan 30 September tersebut.

Yang kemudian tinggal bersama karena dikucilkan oleh keluarga akibat stigma negatif tentang mereka yang mantan narapidana.

8. Kupu-kupu kertas (2023)

Film bergenre romance-thriller yang disutradarai oleh Emil Heradi serta dibintangi oleh Amanda Manopo dan Chicco Kurniawan ini merupakan film yang mengangkat kisah cinta seorang anak simpatisan PKI dan pemuda yang berasal dari keluarga Nadhlatul Ulama (NU).

Film ini terinspirasi dari pemberontakan G30S PKI dan juga pembantaian pada 18 Oktober 1965 di kota Banyuwangi.

Awalnya, Amanda Manopo merasa takut dan khawatir tentang perannya difilm itu. Namun pada akhirnya Amanda menerima peran tersebut untuk mengajak generasi muda lebih mengetahui tentang tragedi yang terjadi di tahun 1965 hingga 1967.

Dimana saat itu terjadi peristiwa pembantaian terhadap para anggota PKI dan para simpatisan PKI yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, setelah kegagalan usaha kudeta Gerakan 30 September (G30S/PKI) yang dikenal dengan “Operasi Gagak Hitam.”

Film Kupu-kupu Kertas akan segera tayang di seluruh bioskop Indonesia pada akhir tahun 2023 mendatang.

Itulah beberapa rekomendasi film bertema sejarah G30S PKI yang bisa dijadikan referensi untuk menambah wawasan tentang sejarah kelam Bangsa Indonesia.***

Editor: Ade Saepul Akbar

Tags

Terkini

Terpopuler