Peringati Hari Ayah, Tonton Film Tentang Ayah Ini Agar Paham Arti Penting Sosok Panutan Itu

12 November 2020, 16:50 WIB
CUPLIKAN Film Tampan Tailor.* /The Moviedb/

MANTRA SUKABUMI - Sosok seorang ayah yang kebanyakan dipahami sebagai sosok untuk mencari nafkah, ternyata miliki peran penting dengan keterlibatannya dalam pengasuhan anak.

Peringati Hari Ayah hari ini, 12 November 2020, sebaiknya menjadi momen mengapresiasi kerja keras dan usaha yang telah dilakukan seorang ayah untuk keluarganya.

Pelajaran-pelajaran mengenai pentingnya sosok ayah bagi anak, istri dan keluarga bisa dilihat dalam beberapa film yang mantrasukabumi.com rangkum dari berbagai sumber. Berikut judul-judul film yang bisa ditonton sebagai bahas pembelajaran sekaligus hiburan di Hari Ayah ini.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Baca Juga: 21 Ucapan Terbaik Hari Ayah Nasional 2020 Bahasa Inggris, Cocok untuk Caption Story di Medsos

1. Tampan Tailor

Film ini mengisahkan hidup Topan (Vino G Bastian) dan anaknya Bintang (Jefan Nathanio). Topan bekerja sebagai seorang penjahit, dan baru saja kehilangan istrinya.

Penderitaan Topan tak cukup sampai di situ, ia juga kehilangan toko jahitnya. Himpitan ekonomi membuat Bintang nyaris kehilangan masa depan karena dikeluarkan dari sekolah.

Tapi Topan tidak pernah kehilangan harapan. Film yang mengajarkan kepada kita, Anda boleh kehilangan segalanya, tapi Anda tidak boleh kehilangan harapan.

2. Miracle in Cell

Miracle in Cell No 7 adalah film dari Korea Selatan yang bercerita tentang Lee Yong Goo (Ryoo Seung-Ryong), seorang ayah yang menderita keterbelakangan mental. Dia mempunyai putri kecil bernama Ye Sung yang diperankan oleh Kal So-won (Ye Sung kecil) dan Park Shin Hye (Ye Sung dewasa).

Suatu ketika, Ye Sung memiliki suatu keinginan untuk memiliki sebuah tas kuning bergambar Sailor Moon. Yong Goo yang bekerja sebagai tukang parkir ingin mengabulkan keinginan anak perempuannya itu.

Namun, ketika hendak membelinya, tas tersebut, seorang anak dari Komisaris Polisi yang diikuti oleh Yong Goo ternyata terbunuh. Pada saat itu, Lee Yong Goo terjebak dalam sebuah kasus dengan tuduhan penculikan, kekerasan seksual, hingga pembunuhan.

Ye Sung terpaksa berpisah dengan Lee Yong Goo. Kala itu Lee Yong Go harus masuk penjara, sementara Ye Sung dikirim ke sebuah lembaga pengasuhan. Lee Yong Goo dimasukkan ke dalam sel penjara nomor 7, sel yang memiliki tingkat keamanan tinggi.

Dalam sel tersebut, Lee Yong Goo bertemu dengan penghuni lain. Sejak masuk penjara, Lee Yong Goo sangat rindu dengan anaknya, begitupun sebaliknya.

Agar hubungan anak-bapak bisa terjalin kembali, teman penghuni sel membantu mereka mempertemukan Lee Yong Goo dan anaknya. Mereka perlu menyiapkan trik dan teknis super cerdas.

Baca Juga: Saling Tuding antara Megawati dan Fadli Zon Soal Jakarta, Jadi Mana Yang Amburadul?

Baca Juga: Berikut 6 Upaya yang Bisa Anda Lakukan untuk Cegah Anemia

3. Orang Kaya Baru

Sosok ayah yang dilakoni Lukman Sardi dalam film Orang Kaya Baru mengisahkan sebuah keluarga dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan.

Pada film ini Lukman tidak jarang memberikan contoh kesederhanaan untuk ketiga anaknya, yang bertujuan untuk memberikan bekal kehidupan saat dewasa kelak.

Meski film ini bernuansa komedi, sosok ayah yang diperankan dinilai berhasil membuat hangat atmosfer sebuah keluarga di dalam rumah.

Film ini menceritakan sebuah keluarga sederhana yang kehidupanya serba pas-pasan. Suatu hari sang ayah meninggal dunia, dan menuliskan wasiat pada seorang pengacara. Melalui wasiat tersebut pengacara mengungkap harta berlimpah yang diwariskan kepada anak dan istrinya.

Petuah dan nasehat yang sering diberikan Bapak, menjadi pelajaran yang diaplikasikan kepada anak dan istrinya untuk menjalankan kehidupan sederhana meskipun bergelimang harta.

4. Sabtu Bersama Bapak

Meski terbilang muda, Abimana Aryasatya diutus oleh sutradara (Monty Tiwa) untuk memerankan sosok ayah dalam film Sabtu Bersama Bapak.

Film ini mengisahkan sebuah keluarga kecil, yang dikaruniai dua anak pria. Saat Satya (Deva Mahendra) dan Cakra (Arifin Putra) masih kecil, sang bapak (Abimana Aryasatya) mengidap penyakit dan mengetahui masa hidupnya tidak akan lebih dari satu tahun lagi.

Gunawan memutuskan untuk membuat banyak rekaman yang berisi pesan dan petuah untuk kedua anaknya.

Baca Juga: Geram, Adanya Praktik Curang dalam Sengketa Tanah, ATR/BPN Bentuk Satgas Anti Mafia Tanah

Rekaman yang diputar oleh ibu (Ira Wibowo) setiap Sabtu ini, tidak jarang mewakili nasehat yang berisi makna kehidupan untuk Satya dan Cakra. Sampai akhirnya kedua anak tersebut tumbuh dewasa dan sukses.

Penokohan Abimana dalam film ini dinilai mewakili nasihat bapak kepada anaknya, meskipun sang bapak sudah meninggal dunia. Hangatnya komunikasi bapak dengan anak memiliki sinyal tersendiri meskipun terbatas, hanya melalui rekaman saja.

5. Ayah Menyayangi Tanpa Akhir

Film ini mengisahkan perjuangan tiada akhir seorang ayah kepada anaknya. Juna (Fedi Nuril) merupakan seorang pria keturunan Jawa yang ditentang keluarganya lantaran hendak menikahi gadis asal jepang bernama Keisha.

Namun tentangan keluarga tidak menggentarkan cinta mereka untuk berakhir di pelaminan.

Setelah Juna dan Keisha menikah, mereka dikaruniai seorang anak bernama Mada. Akan tetapi kelahiran bayi tersebut juga menjadi akhir kehidupan dari istrinya, Keisha.

Setelah beranjak remaja, Mada divonis mengidap kanker otak. Kisah haru dan perjuangan seorang ayah tercermin dalam film ini. Juna harus mengurus dan mendampingi Mada dalam melawan penyakitnya.

Kasih sayang seorang ayah terlihat jelas pada film ini, terlebih Juna harus berjuang sendiri tanpa pendamping yang pada umumnya dimiliki oleh keluarga yang utuh.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler