Gegara Dipaksa Kompromi dengan Agamanya, Halima Aden Tinggalkan Dunia Model untuk Selamanya

- 27 November 2020, 19:35 WIB
Halima Aden
Halima Aden /Twittera/@Kinglimaa

Aden mengantarkan era baru dalam mode sederhana dengan bekerja bersama dan berjalan untuk merek fesyen internasional besar seperti Max Mara, Stella McCartney dan Tommy Hilfiger dan kampanye utama untuk Yeezy dan Fenty Beauty.

Dia juga menghiasi sampul British Vogue, Vogue Arabia dan Allure.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Menitipkan Tiga Pesan Kepada Pengurus MUI Baru yang Dinilai Sangat Penting

Juga berbagi foto dirinya dalam kampanye untuk Rihanna's Fenty Beauty, Aden menulis: “(Rihanna) biarkan saya memakai jilbab yang saya bawa untuk dipasang. Ini adalah gadis yang akan saya kembalikan, Halima yang asli. "

Model tersebut menyinggung bagaimana menjadi "minoritas dalam minoritas tidak pernah mudah" dan bagaimana kurangnya penata gaya Muslim menghalangi pemahaman dan penerimaan jilbab di industri mode."Menjadi seorang 'hijabi' benar-benar sebuah perjalanan dengan banyak pasang surut," katanya.

Aden menambahkan bahwa dia hanya akan tetap menjadi model jika jilbabnya "terlihat" dengan cara yang dia yakini pantas. "Jika hijab saya tidak bisa terlihat seperti ini, saya tidak akan datang."

Kenaikan ketenaran Aden adalah kisah kekaguman dan kerja keras. Dia lahir di kampung pengungsi dari orang tua Somalia di Kenya dan pindah ke AS ketika dia berusia 6 tahun.

Dia pertama kali menjadi berita utama ketika menjadi semifinalis di kontes kecantikan Miss Minnesota USA pada tahun 2016, dan wanita pertama yang mengenakan jilbab dalam kompetisi tersebut.

Setahun kemudian, dia dipuji sebagai supermodel berjilbab Muslim pertama di dunia ketika dia melakukan debut modelingnya di New York Fashion Week.

Baca Juga: Trump Sebut Akan Tinggalkan Gedung Putih Jika Biden Menang pada Suara Electoral College

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x