Awal hidup di Italia
“Aku pindah ke kota Milan bulan Juli 2019. Baru setahun disini,” kata penggemar berat klub sepak bola AC Milan ini.
Tiba di Italia Eki mengaku awalnya sangat terkejut karena perbedaan kultur yang terlampau jauh dengan Indonesia.
“Aku mencoba beradaptasi saat itu kendala di bahasa Italia yang kurang fasih, sulit mencari pekerjaan,” ujarnya.
Pada suatu hari ketika berjalan bersama sang istri di pusat kota Milan, Eki pun melihat musisi jalanan yang sedang mengamen.
Baca Juga: Faizal Assegaf: Baru Saja Dibubarkan Sudah Ada FPI Baru Lagi, Ada Kabar Fadli Zon Akan Gabung
Baca Juga: Faizal Assegaf: Silahkan Seluruh Pakar Hukum Gugat Presiden Jokowi, Ada Apa?
Eki pun berpikir ingin menjadi pengamen dan mencari info gimana caranya bisa mengamen di Duamo, ikon kota Milan.
“Ternyata di Italia tidak sembarangan orang mengamen di jalan,” ujar Eki yang diharuskan mengikut audisi dan registrasi.
Akhirnya pria kelahiran Jakarta 24 November 1986 itu mendapat lisensi untuk mengamen di jalan, setelah lima bulan mengamen sempat berhenti karena Italia menerapkan penguncian wilayah atau lockdown.
Saat lockdown dibuka kembali, Eki pun mulai mengamen di jalan hingga suatu hari ada orang yang lewat merekam penampilan di jalan.