4 Hari Penayangan di Jepang, Anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 2 Episode 8 Menuai Banyak Kritik

- 9 Desember 2021, 11:35 WIB
4 Hari Penayangan di Jepang, Anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 2 Episode 8 Menuai Banyak Kritik
4 Hari Penayangan di Jepang, Anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 2 Episode 8 Menuai Banyak Kritik /Tangkap layar/Hitc

MANTRA SUKABUMI – Selama penayangan musim pertamanya oleh studio ufotable September 2019 lalu, anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba mendapatkan popularitas besar dan trending di media sosial.

Terlihat anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba telah memecahkan rekor hampir 3 tahun karena diterima dengan baik oleh para penggemarnya, yang dikonfirmasi oleh rekor box office Jepang untuk film Demon Slayer The Movie: Mugen Train.

Tak hanya itu, anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba pun mendapat rating yang cukup tinggi hingga menyentuh angka 9,2 persen, sejak perilisan Season 2 nya empat hari yang lalu.

Baca Juga: Tanggal Rilis Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 2 Episode 9, Lengkap Link Nonton Streaming dan Spoiler

Jadi tidak heran jika Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba menjadi salah satu anime paling sukses dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, baru-baru ini episode 8 dari anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 2 menimbulkan banyak reaksi negatif dari penonton di negara asalnya.

Sejak pemutaran perdana yang disiarkan di televisi minggu lalu, anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 2 episode 8 sempat menuai protes dari di kalangan penonton orang tua di Jepang, hal tersebut diungkapkan oleh Broadcasting Ethics and Program Improvement Organization (BPO), pengawas media Jepang.

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari laman animesenpai.net, banyak orang yang mengeluhkan tentang beberapa adegan dalam epsiode 8 dari anime tersebut, seperti pertumpahan darah, kekejaman, dan tindakan kekerasan yang menonjol.

Bahkan sebelum pemutaran perdana musim keduanya, Beberapa orang tua di Jepang sempat khawatir dengan fakta bahwa cerita di episode 8 kali ini akan berlangsung di Red Light District, di mana tempat tersebut identik dengan rumah bordil dan tempat prostitusi.

Dan orang tua tidak ingin anak-anaknya melihat tempat semacam ini. Oleh karenanya, untuk menghindari kritik tersebut, produksi ufotable mengubah nama arc dari awalnya “Red Light District” menjadi “Entertainment District Arc.”

Halaman:

Editor: Ina Herlina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x