Baru-baru ini seorang pengguna Twitter Jepang sempat mengkritik soal episode 8 dari serial tersebut karena ulah Tengen Uzui yang dianggap kasar dan diskriminasi terhadap wanita. Tweet tersebut kemudian ia bagikan ke beberapa blog dan situs komunitas pecinta anime di Jepang.
Dalam cuitannya, pengguna Twitter tersebut berkomentar tentang salah satu scene dimana sang Oto Bashira menampar bokong Aoi, salah satu perawat rehabilitasi Kochou yang ingin dibawanya ke wilayah Yoshiwara.
Tetapi yang membuat tweetnya viral adalah argumennya tentang poligami yang dilakukan oleh sang Oto Bashira tersebut.
Menurutnya, hal yang membuatnya muak dari serial anime ini adalah ketika mengetahui bahwa Tengen Uzui mempunyai tiga istri.
Tak berselang lama, si pengguna akun Twiter tersebut menghapus cuitannya, dan mengunci akunnya setelah cuitannya viral.
Menanggapi kritik dan keluhan dari penonton Jepang, pihak BPO menyatakan untuk memenuhi syarat disiarkan, konten akan dipilah bukan hanya sekedar dari popularitas seri dan film berikutnya.
Namun agensi mengklaim bahwa mempromosikan standar tinggi dan kebebasan berekspresi di televisi justru menyebabkan kebingungan di kalangan penggemar atas advokasi anime dan film fiturnya.
Selepas adanya pro kontra dari kritikan tersebut, bisa disimpulkan jika season 2 dari Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba kali ini tidak dianjurkan untuk ditonton oleh anak-anak dibawah umur.***