Ada satu hal menarik mengenai para pendukung dua kontestan kali ini. Leonidas tampak disoraki para penonton yang kebanyakan adalah pria dewasa. Sedangkan Apollo mendapat dukungan dari penonton perempuan.
Kemudian Leonidas menyerang duluan tepat setelah Heimdall menyelesaikan ucapannya dan menyerang Apollo dengan perisainya. Semua orang pun dibuat terkejut oleh serangan pembuka tersebut.
Untungnya, Apollo sendiri sukses menghindar dengan mulus.
Awalnya, Goll sendiri mengira kalau Leonidas memakai serangan pembuka palsu. Namun Brunhilde menanggapi kalau sang raja Sparta sendiri sudah memulai tepat setelah komando diberikan.
Melihat serangan tersebut, Apollo berkata kalau serangan Leonidas benar-benar tak enak dipandang. Leonidas sendiri hanya menjawab kalau itu sama seperti yang ia lihat pada dewa tersebut.
Mendengar jawaban Leonidas, Apollo penasaran apakah mereka pernah bertemu sebelumnya.
Ia juga mengkomentari ucapan pahlawan pemberontak tersebut yang dirasa benar-benar tak sopan bagi para dewa dan mengancam Leonidas dengan penghakiman.
Akan tetapi, Leonidas sama sekali tak gentar akan ancaman dewa tersebut. Ia malah menyatakan bahwa Apollo adalah dewa yang paling dibencinya dari segala hal di dunianya.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?