Review Record of Ragnarok Chapter 82 Lengkap Link Baca Resmi: Flasback Dewa Apollo, From Zero to Hero

- 4 Oktober 2023, 12:06 WIB
Review manga Record of Ragnarok chapter 82 lengkap link baca resmi di record-ragnarok.com
Review manga Record of Ragnarok chapter 82 lengkap link baca resmi di record-ragnarok.com /record-ragnarok.com

 

MANTRA SUKABUMI – Berikut review tentang chapter terbaru dari manga Record of Ragnarok yakni chapter 82

Penggemar dapat membaca kembali manga manga Record of Ragnarok chapter 82 yang telah dirilis di situs resmi ragnarokmanga.com.

Berdasarkan spoiler terbaru yang beredar, kisah dari manga Record of Ragnarok untuk chapter 82 kali ini akan kembali melanjutkan pertarungan ronde ke-9 Ragnarok antara King Leonidas versus Dewa Apollo.

Baca Juga: Nonton dan Download Tokyo Revengers S3: Tenjiku-hen Episode 1 Sub Indo Disitus Resmi, Jangan Samehadaku

Namun sebelum membaca kisah manga Record of Ragnarok chapter 82, alangkah baiknya simak review ceritanya yang telah dirangkum mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Taochan berikut ini.

Di chapter 82 berjudul “Know Thyself” yang telah dirilis pada 28 September 2023, penggemar akan diperlihatkan dengan kisah inspirasi dewa Apollo yang sebenarnya dimana dia berhasil menyadarkan Monster phyton dan perjuanganya agar di akui oleh para dewa di Olimpus.

chapter kali juga diperlihatkan masa lalu Dewa Apollo yang tadinya adalah dewa biasa-biasa saja lalu berjuang demi diakui oleh para dewa di Yunani.

chapter dibuka dengan diperlihatkan para penonton kubu Dewa yang sedih melihat kondisi Apollo setelah menerima Serangan membabi buta yang dilancarkan King Leonidas. Bahkan mereka mengatakan “tidak mungkin tuan Apollo seperti itu”

lalu Heimdall yang melihat kekuatan dari King Leonidas begitu luar biasa berkata jika King Leonidas berhasil menyerang balik dengan begitu ganas.

Ya, sang Raja Sparta yang gigih itu akhirnya berhasil menjatuhkan keangkuhan Dewa Matahari ke tanah. Mendengar hal tersebut seluruh penonton berteriak dan bersorak atas kemenangan King Leonidas.

Mereka mengatakan “inilah Raja Sparta terkuat, hanya dengan satu pukulan dia berhasil membalikkan keadaan.”

Disisi lain, Brunhilde terlihat amat senang karena pada akhirnya Dewa Apollo yang angkuh itu menerima serangan telak dari King Leonidas. Sementara Göll berkata pria itu benar-benar langsung menghancurkan Tuan Apollo.

Scene berpindah pada bangku penonton VIP dikubu umat manusia. Dimana Jack The Ripper dan Hlökk yang saat itu menyaksikan petarungan dalam sebuah layar merasa senang karena Dewa Apollo berhasil tumbangkan oleh King Leonidas.

Berkali-kali Hlökk mengatakan luar biasa atas kemampuan menakjubkan King Leonidas, bahkan setelah menerima semua pukulan itu dia sama sekali tidak tumbang.

Mendengar itu Jack pun ikut mengomentari jika King Leonidas kekuatan spiritual yang kuat dan juga tubuh yang kuat. Secara orang-orang Sparta benar-benar orang yang menakutkan.

Namun mendengar komentar Jack, Hlökk nampak kurang puas dan dia marah-marah kepada Jack dengan mengatakan bahwa sesungguhnya yang bertarung bukan hanya orang Spartan saja, tetapi juga saudarinya juga, Geirölul.

Hlökk berkata, jika Geirölul marah, dia bisa menjadi saudari kami yang sangat menakutkan bahkan Hlökk menjelaskan jika selama ini dirinya belum pernah melihat Geirölul tidak marah-marah.

Bisa dikatakan diantara 13 valkrye yang lain, Geirölul adalah salah satu valkrye yang emosinya terus membludak dan Hlökk-lah yang selalu kena marahnya.

Baca Juga: Bocoran One Piece Chapter 1094 Lengkap Link Baca dan Tanggal Rilis, Spoiler: Kekuatan 'Yokai' Saint Saturn

Mendengar hal tersebut Jack pun mengatakan “Kurasa dia bisa diharapkan” dan Hlökk mengiayakannya sambil berkata dalam hati “benar Berjuanglah Kak Geirölul.”

Kembali ke arena pertandingan, nampak King Leonidas dan Geirölul nampak amat puas dan senang usai memukul Dewa Apollo.

Leonidas “Ya ampun coba lihat ini, bagaimana rasanya Dewa Narsis?!”

kemudian di sini Heimdall mengumumkan Apakah pertarungannya sudah selesai, tapi dalam seketika tiba-tiba Apollo kembali bangkit di hadapan Leonidas dan nampaknya sang Dewa Matahari itu masih belum berhenti bertarung.

Disini diperlihatkan jika Apollo perlahan kembali bangkit meskipun dalam kondisi wajah hancur dan memiliki codet yang sangat parah Akibat serangan dari Leonidas.

Heimdall mengatakan “apa yang terjadi?! Dewa yang selalu menyombongkan kecantikan di surga terlihat seperti ini?! penampilannya saat ini sangat rusak sampai-sampai aku tak tega melihatnya.”

Mendengar komentar dari Heimdall orang-orang pun yang mendukung Dewa Apollo pun merasa sedih dan iba dengan mengatakan “Tuan Apollo sudah cukup?! aku tak bisa aku tak bisa melihatnya lagi.”

Kemudian dari situ King Leonidas berkata “Jangan berdiri di depan Sparta, apa kau mengerti? Kembali tidur sana!!”

King Leonidas pun mengolok-olok Apollo dengan mengatakan “Sayang sekali kalau kau mempermalukan dirimu sendiri, kan?” Mendengar itu, Apollo mengatakan mempermalukan diri sendiri? apa Bukan sebaliknya?”

Mendengar hal tersebut, Leonidas berkata “Apa maksudmu?” Apollo menjelaskan “kau tahu maksud perkataanku kan? saat ini jiwaku yang membara akan mengalahkanmu dan aku yang berusaha bertarung denganmu ini lebih indah dari apapun.”

Para penonton yang mendengar perkataan Apollo tiba-tiba saja mulai meragukan omong kosong sang Dewa Matahari tersebut dengan mengatakan jika Apollo hanya berusaha bersikap tegar saja.

Tetapi rekannya yang salah satu rekannya mengatakan itu bukan hal yang harus dikatakan setelah dihajar seperti itu. Keduanya saling bertarung dengan sengit dan Apollo menjadi seperti itu karena dia juga tidak sadar tempatnya sendiri atau bahkan tidak tahu apa yang dia katakan.

Mendengar ucapan para penonton, Ares terlihat sangat marah dengan mengatakan jika para penonton itu sangat egois. Tapi Hermes justru menertawakan Ares karena nampaknya dia juga khawatir dengan Apollo.

Namun Ares mencoba mengelaknya dan berkata jika Apollo bukan tipe pria yang suka mengatakan omong kosong belaka.

Setelah dilihat lagi di sini Zeus berkata tidak ada orang lain yang tahu tempatnya Sendiri lebih baik dari Apollo, karena dia tahu lebih baik dari dewa manapun.

Kemudian di sini ada salah satu kata-kata yang ditulis di Kuil Dhelphi yang didedikasikan untuk Dewa Apollo beruliskan “Kenali Dirimu Sendiri.” Dimana konon, Orang-orang Yunani Kuno menafsirkannya sebagai berikut:

“Kalian para Manusia rendahan, seharusnya kalian tahu posisi kalian sendiri, bukan?”

Baca Juga: Nonton dan Download The Kidnapping Day Episode 8 Subtitle Indonesia bukan Drakorindo

lalu disini dijelaskan lagi berbagai macam dewa seperti dewa filsafat, dewa puisi, dewa pengorbanan, dewa panahan, dewa musik, dewa ramalan dan sebagai dewa matahari itulah pengingat dirinya. Oleh karena itu, Apollo merupakan dewa yang maha kuasa kepada para manusia-manusia yang bodoh.

Tapi apakah tafsiran dari kata-kata tersebut adalah seperti itu? ternyata salah bukanlah tafsiran sesungguhnya. Yang dimaksud oleh Dewa Apollo untuk merendahkan manusia dan dari tafsiran tersebut ada kisah yang mendukung pernyataan itu.

Dalam sebuah flasback, dikisahkan saat masih menjadi Yunani kuno dimana manusia dan Dewa masih dekat di wilayah Delphi, ada seekor monster bernama Phyton yang mencoba menyerang beberapa desa di kota Dephi.

Di sini dijelaskan bahwa makhluk yang bernama monster Python tersebut diusir dari surga karena penampilannya yang aneh. Tak hanya itu, Phyton juga sering menyerang desa-desa manusia, hingga pada saat itu juga tiba-tiba saja muncul prajurit Dewa dibawah komando Dewa Ares.

Mereka mencoba untuk menghentikan dan melenyapkan monster Python tersebut. Namun nyatanya pasukan tersebut berhasil dikalahkan dan tercabik-cabik oleh monster tersebut karena kekuatannya yang sangat luar biasa.

Kemudian di sini narator pun menjelaskan jika Python mengalahkan semua prajurit Dewa yang datang untuk memusnahkan dan mengamuk sampai tidak ada yang bisa menghentikannya. Dikatakan monster Python itu berwujud ular dan kalajengking dan dia sangat dibenci oleh semua orang.

Hingga pada suatu hari saat Phyton sedang mengurung diri di dalam kesedihannya karena wujudnya yang buruk tiba-tiba seorang Dewa datang kepadanya dan mengatakan jika dia sudah mengalahkan prajurit sahabatnya yang agung.

Pada saat Python keluar dia berkata “Kau itu siapa, hah?” Rupanya dia adalah salah satu Dewa dari 12 Dewa Olympus, yakni Apollo dan dia akan menjadi lawan langsung Phyton.

Apollo berkata “untuk memenuhi harapan sahabatku yang agung, kau akan berurusan dengan dewa perkasa sepertiku.” Namun hal yang lain terjadi di surga dimana sebenarnya Ares tidak mengutus Apollo untuk menghadapi Phyton tetapi Dewa Apollo lah yang turun sendiri untuk menghadapinya. Disini Ares mengatakan jika Apollo bertindak egois lagi.

Kembali ke pertarungan Apollo vs Phyton, dimana Apollo mengatakan “matahari terbit tanpa diminta, harapan seorang teman selalu kupenuhi tanpa diminta.”

Mendengar hal tersebut Phyton pun mengatakan apa yang kau katakan dasar bodoh dan melanjutkan salah satu dari 12 Dewa Olympus Apollo yang datang jauh-jauh kemari itu sempurna dan raut wajahmu itu cuma mengejek makhluk sekitarmu.

Dari perkataan Phyton nampaknya dia sangat membenci Apollo karena penampilannya yang sangat cantik dan menyilaukan.

Kemudian pada saat itu juga tanpa berpikir panjang Dewa Apollo berhasil mengalahkan sang Phyton dalam satu kali pukulan saja. dari sini Dewa Apollo pun berkata pada Phyton untuk menyerah saja sebab dirinya adalah pemenangnya.

Namun, Phyton tidak menyerah dan mengatakan jika dirinya akan membunuh Dewa Apollo, namun pada saat Phyton mencoba untuk bangkit tiba-tiba saja dia merasakan rasa sakit dan tekanan yang luar biasa sehingga dia berkata dalam dirinya.“apa hanya karena aku menerima satu pukulan saja apa-apaan kekuatannya ini?”

Meskipun begitu Phyton berkata jika tidak akan membiarkan orang seperti Apollo mengalahkannya dan mendengar hal tersebut nampaknya Dewa Apollo sangat senang dan berkata untuk melanjutkan pertarungannya besok. Sebagai gantinya Apollo mengusir Phyton dari tempatnya sendiri.

Kemudian panel memperlihatkan pertarungan Phyton vs Apollo yang terus berlanjut di hari-hari berikutnya dimana sang Python terus menantang Dewa Matahari namun hasilnya masih sama hingga suatu hari Sang Phyton yang masih belum menyerah merangkak dihadapan Apollo.

Dewa Apollo bertanya “ kenapa kau terus-menerus menentangku?” dan saat itulah Phyton menjelaskan jika sebenarnya dia benci oleh orang-orang tanpa alasan, bahkan dianiaya dimanapun dia pergi hanya karena dia terlahir seperti monster.

Terlihatlah wajah Python yang sesungguhnya raut monster yang menakutkan terdapat dalam tubuhnya seperti sosok manusia ular. Meskipun terlihat menakutkan, Apollo justru memuji Phyton dengan mengatakan jika dirinya begitu cantik.

Mendengar itu, sang Phyton justru tersinggung dengan mengatakan “Jangan main-main denganku, Aku ini tidak bodoh.”

Namun Apollo kemudian mengatakan jika dia berkata dengan tulus “aku tidak peduli penampilanmu itu seperti apa, kecantikan itu ada pada dirimu saat ini.”

Dia juga menambahkan “kau yang berjuang sekuat tenaga dengan jiwamu itu adalah hal yang sangat cantik.” Dan berkata jika dia memahami apa yang Phyton rasakan saat ini sebab dia juga mengalami hal yang sama

Kemudian dijelaskan Apakah Dewa Apolo adalah dewa yang bersinar terang dan maha kuasa sejak awal? Jawabannya tidak. Di dunia dewa Yunani kuno Apollo dikenal oleh semuanya sebagai Dewa yang biasa saja yang merupakan anak haram dari Dewa Zeus, Dewa filsafat, Dewa puisi, Dewa pengobatan, Dewa panahan, Dewa ramalan, dan Dewa boxing.

kemampuan aneh Apollo bukanlah bakat bawaan dari lahir melainkan, dia memperoleh semuanya dengan keringat dan darah dengan kerja keras.

Dan Dewa biasa-biasa saja yang tidak punya apa-apa diantara 12 Dewa Olympus sampai dia menjadi dewa matahari dan dipuja-puja oleh Dewa yang lain sebagai Phuebus Apollo.

Dengan pembuktiannya itu penuh dedikasi kerja keras serta keringat untuk dibuktikan kepada seluruh Dewa dan dianggap sebagai Dewa oleh dewa-dewa yang lainnya.
Pada saat mendengar hal tersebut nampak Python pun mulai merasakan apa yang dirasakan oleh Dewa Apollo alami hingga menjadi kuat seperti sekarang.

Apollo menjelaskan yang tidak cantik itu adalah yang sudah merasa puas dengan masa kini dan berhenti bergerak maju. Mereka yang berpuas diri atas kebahagiaan dan nasib baik mereka yang mengenal dirinya sendiri tahu bahwa itu tidaklah cukup.

Mereka yang mengenal dirinya sendiri tahu bahwa mereka lemah mereka yang mengenal dirinya sendiri tidak takut untuk berubah. Mereka yang mengenal dirinya sendiri harusnya bicara dengan lantang.

Singkat cerita setelah mendengar hal tersebut dari Apollo, Phyton berkata jika masih belum cukup dan dia masih ingin bertarung karena dirinya belum kalah. Namun Apollo mendengar sambil berkata “alright That's a beauty sambil menyulurkan kepalan tangannya pada sang Phyton dan menjadikan Python sahabat dari dewa Apollo.

disini setelah pertarungan tersebut kita pun bisa melihat terjadi perubahan besar terhadap Phyton dimana dijelaskan sejak saat itu Phyton berhenti menyerang desa-desa manusia lalu menetap di kota Delphi dan membangun serta mulai menjaga sebuah Kuil yang ia bangun untuk menghormati Dewa Apollo.

Setelah itu kita pun diperlihatkan panel ke arena pertarungan kembali yaitu pertarungan Dewa Apollo vs King Leonidas di Valhalla. Di sini orang-orang pun mengatakan dengan mengenal dirinya sendiri kau bisa melampaui diri sendiri dia terus meningkatkan kualitas dirinya sendiri untuk alasan itu Apollo menjadi sangat kuat.

Kemudian Dewa Apollo mengatakan kepada King Leonidas jika dirinya akan menjadi lebih cantik dari kemarin dan bahkan lebih indah daripada saat-saat seperti ini.

Dia juga berkata untuk menjadi lebih cantik dia akan membiarkan jiwanya terbakar. Pada saat mendengar kata-kata dari Dewa Apollo, King Leonidas pun mulai mengatakan bahwa dirinya masih berusaha bersikap keren dalam keadaan seperti itu.

Tetapi King Leonidas menyukai omong kosong yang dilontarkan Dewa Apollo dan dengan rasa semangat serta naluri membunuh, King Leonidas ingin segera menghancurkan Dewa Apollo.

Baca Juga: Spoiler Awal One Piece Chapter 1094: Wujud Kekuatan Buah Iblis Saint Saturn Terungkap

Sementara Apollo berkata King Leonidas, Raja Sparta aku tidak suka cara bicaramu yang kasar seperti itu tapi seranganmu yang sebelumnya itu sangat cantik sekali,

Apollo juga berkata jika King Leonidas juga sepertinya adalah seseorang yang sangat mengenal dirinya sendiri dan membakar jiwanya sendiri.

Chapter pun diakhiri denga kedua petarung ini akan bertarung dengan membakar jiwanya masing-masing

Dewa Apollo: Dalam hal ini hanya ada satu yang harus kita lakukan… Mari kita membakar jiwa kita sepuas hati kita!
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Seluruh manga Record of Ragnarok bisa kamu baca di situs resmi ragnarokmanga.com.

Adapun link untuk membaca manga Record of Ragnarok chapter 82 dapat diakses melalui tautan yang tersemat

[KLIK DISINI

Demikianlah informasi seputar review manga Record of Ragnarok chapter 82 lengkap dengan link baca online.***

Editor: Ade Saepul Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x