Network
MANTRA SUKABUMI – Berikut simak review chapter terbaru dari manga Record of Ragnarok yakni chapter 84 yang telah dirilis akhir November ini
Penggemar dapat membaca kembali manga manga Record of Ragnarok chapter 84 yang telah dirilis di situs resmi ragnarokmanga.com.
Adapun kisah dari manga Record of Ragnarok untuk chapter 84 kali ini akan diperlihatkan tiga calon kandidat para pertarung Ragnarok ronde ke-10 yakni Susanoo dan Anubis di pihak dewa, serta Mikoto dari pihak manusia.
Baca Juga: Ini Kata Kapolres Sukabumi Penemuan Mayat Laki-laki di Sungai Citepus Palabuhanratu
Namun sebelum membaca kisah manga Record of Ragnarok chapter 84, alangkah baiknya simak review ceritanya berikut, sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Taochan.
Chapter dibuka dengan diperlihatkan kemenangan dari dewa Apollo di Ronde ke-9 dimana Apollo sangat senang telah bertemu dengan sosok yang terus bersemangat yang dapat memberikan rasa puas pada dirinya,
Sehingga Apollo sendiri berjanji bahwa dirinya akan menyimpan luka codet yang ada di wajahnya tersebut sebagai bukti dan rasa penghormatan Dewa Apollo terhadap King Leonidas dan Geirölul.
Tak hanya Apollo, Zeus pun yang sangat puas atas kemenangan Apollo yang pada akhirnya tiga hutang dari pihak Yunani yang berhasil dikalahkan oleh umat manusia bisa terbayarkan dengankemenangan Dewa Apollo.
Disisi lain, Zeus kebingungan tentang kira-kira Dewa siapa yang akan turun selanjutnya dalam pertarungan Ragnarok berikutnya. Tiba-tiba salah satu Dewa melompat kepada Zeus untuk mengajukan diri untuk ikut dalam pertarungan berikutnya, yakni Anubis, salah satu Dewa dari mitologi Mesir Kuno.
Jika di mitologi aslinya Anubis digambarkan sebagai sosok dewa “guide to the underworld” bertubuh manusia dan berkepala anjing, Anubis ditampilkan bertubuh dan berkepala manusia dengan menggunakan tutup kepala anjing dengan berkepribadian kekanak-kanakan.
Pada awalnya Zeus menyetujui bahwa yang akan turun di pertarungan berikutnya adalah Anubis, dan Anubis yang mendengarnya pun terlihat senang.
Akan tetapi, dari arah belakang keluar suara yang sangat berat berkata bahwa dialah yang akan maju melawan umat manusia di pertarungan berikutnya dan dia adalah Susanoo-no-Mikoto, sesosok dewa dari mitilogi Jepang.
Baca Juga: Link Nonton Streaming Captain Tsubasa Season 2: Junior Youth-hen Episode 9 Subtitle Indonesia
Dengan penampilan yang amat gagah mencerminkan Dewa Jepang kuno, Susanoo mengajukan diri sebagai petarung selanjutnya di ronde ke-10 sebab menurutnya, Anubis belum layak untuk turun di ronde selanjutnya.
Meski sempat terjadi perdebatan yang mulai memanas antara keduanya, namun Zeus mulai melerai perdebatan tersebut dan mendengarkan mana yang menguntungkan agar ronde 10 bisa dimenangkan oleh pihak Dewa.
Susanoo-no-Mikoto pun mencoba meyakinkan Zeus bahwa dirinyalah yang layak untuk bertarung di ronde ke-10. Selain itu, dia juga sudah tahu siapa yang akan bertarung di ronde ke-10 untuk pihak umat manusia. Yakni sosok yang dijuliki “Pembunuh Para Dewa Terkuat.”
Oleh karena itu, Susanoo-no-Mikoto pun tertarik untuk mengajukan menjadi pertarung selanjutnya dan hanya dialah yang bisa menghentikannya.
Hingga pada akhirnya Zeus tidak punya pilihan lain dan membiarkan Susanoo untuk turun di ronde selanjutnya. Sementara Anubis nampak kecewa dan langsung merengutkan wajahnya kemudian menangis tant trum.
Ares pun merasa kasian pada Anubis karena dirinya tidak dimainkan di ronde berikutnya hingga akhirnya Anubis pun Murung di pojokkan sambil kesal pada Zeus dan Susanoo.
Setelah keputusan itu Susanoo langsung bersiap dan mengatakan “ini akan jadi pertarungan yang sangat menarik.”
Beralih ke kubu manusia, tepatnya di sisi lain di ruang tunggu, Brunhild nampak frustasi dan sedih karena telah kehilangan King Leonidas dan Geirölul yang digadang-gadang bisa mengalahkan Dewa Apollo.
Belum juga dia selesai berkabung, sebuah pesan masuk yang memberitahukan bahwa di ronde 10 yang akan turun adalah Susanoo-no-Mikoto yang semakin membuatnya frustasi sebab Susanoo merupakan salah satu Dewa terkuat.
Pada saat Brunhild kebingungan, tiba-tiba saja salah satu perwakilan umat manusia masuk dan mengajukan diri untuk bertarung selanjutnya. Dan dia adalah Okita Souji, Kepala Divisi 1 kepolisian Shinsengumi, Jepang.
Okita mengatakan jika dirinya sudah muak terus menunggu dan menunggu pertarungan, apalagi pada saat kematian umat manusia yang terus terjadi membuat dirinya gereget dan juga dirinya iri setelah melihat king Leonidas gugur dengan penuh kebanggaan, berbeda dengan dirinya pada saat masih hidup.
Apalagi dia mengetahui bahwa lawannya adalah Dewa dari Jepang, Susanoo. Okita pun sedikit menceritakan terkait kekesalan dirinya kepada dewa Jepang itu.
Baca Juga: Simak 3 Cara Baru yang Direncanakan untuk Mencegah Pengiriman Konten Palsu pada Google Maps
Dimana pada saat dia sakit, dia sendiri bahkan tidak ditolong oleh Dewa manapun dan malah dia dibiarkan mati oleh penyakitnya sendiri, sehingga dia tidak mampu menyelamatkan Kando isami yang dieksekusi oleh keshogunan Jepang. Oleh karena itulah Okita memutuskan untuk dirinya turun di ronde selanjutnya.
Karena permintaan dan alasan tersebut Brunhild pun tidak bisa berkata apa-apa lagi dan memutuskan bahwa di perwakilan umat manusia yang akan turun dan bertarung melawan Dewa Susanoo-no-Mikoto di pertarungan selanjutnya adalah Okita Sōji
Karena sudah diputuskan tiba-tiba saja Göll langsung berdiri dan memberanikan diri bahwa dirinyalah yang akan menjadi Volun untuk Okita Sōji. Okita pun semakin bersemangat dan bersiap untuk bertarung di ronde 10.
Bagaimana pertarungan antara Susanoo-no-Mikoto vs Okita Sōji nantinya?
Seluruh manga Record of Ragnarok bisa kamu baca di situs resmi ragnarokmanga.com.
Adapun link untuk membaca manga Record of Ragnarok chapter 84 dapat diakses melalui tautan yang tersemat
Demikianlah informasi seputar review manga Record of Ragnarok chapter 84 lengkap dengan link baca online.***
