Network
MANTRA SUKABUMI - Penonton film horor terbaru, Siksa Kubur kembali mengalami lonjakan di hari keempat penayangannya hari ini.
Berdasarkan informasi terbaru dari rumah produksi Rapi Films, saat ini film Siksa Kubur sudah ditonton sebanyak lebih dari satu juta orang pengunjung bioskop.
Dilaporkan pada Minggu, 14 April 2024 sore total ada 1.020.981 orang menonton Siksa Kubur atau pada hari keempat perilisan.
Angka itu tiga kali lipat capaian hari pertama perilisan, Kamis 11 April kemarin yang mencatatkan 257.871 orang.
"Sampai sore di hari keempat, 1.020.981 orang sudah datang ke Laundry yang punya pikiran sendiri." Tulis pengumuman di akun Instagram @rapifilms dan @comeandseepictures.
Baca Juga: Film Possession: Kerasukan Full Movie Kapan Tayang? Sinopsis dan Daftar Pemain
Sebagaimana diketahui film Siksa Kubur, resmi dirilis pada 11 April 2024 bersamaan dengan film horor garapan sutradara Kimo Stamboel, Badarawuhi di Desa Penari.
Film hasil kolaborasi Rapi Films dan Come and See Pictures ini ditulis dan disutradarai langsung oleh Joko Anwar yang juga diangkat dari film pendeknya sendiri bertajuk "Grave Torture" pada 2012 lalu.
Film yang sangat tidak direkomendasikan untuk penonton remaja apalagi anak-anak ini menghadirkan sederet bintang ternama Tanah Air seperti Faradina Mufti, Reza Rahadian, Slamet Rahardjo, dan Christine Hakim.
Secara keseluruhan, film ini mengisahkan perjalanan Sita (Faradina Mufti) yang mencari pembenaran eksistensi agama.
Baca Juga: Film Menjelang Ajal Full Movie Kapan Tayang? Sinopsis dan Daftar Pemain
Berawal dari Sita kecil (Widuri Puteri) dan Adil (Muzakki Ramdhan), hidup sebagai kakak beradik yang rukun dan bahagia.
Mereka tumbuh dalam keluarga harmonis, penuh kasih sayang Ayah (Fachri Albar) dan Ibu (Happy Salma) hingga peristiwa besar menimpa keluarganya beranjak dewasa hingga membuat trauma besar bagi Sita.
Saat itu kedua orang tua Sita meninggal dunia karena aksi teror sampai akhirnya membuat Sita yang mulai beranjak dewasa berambisi mencari orang paling berdosa untuk ikut masuk ke dalam liang lahat demi mencari bukti mengenai adanya siksa kubur.
Sita dibantu oleh kakaknya, Adil (Reza Rahadian) yang bekerja sebagai pengurus jenazah.
Niat Sita muncul bukan hanya karena kekecewaan orang tuanya yang meninggal dunia oleh aksi orang yang mengaku berjihad atas nama agama, tetapi juga pengalaman buruk yang dialami oleh Adil.
Baca Juga: Nonton Film Badarawuhi Di Desa Penari Full Movie HD 1080p Bukan LK21 Juraganfilm Idlix
Fim karya Joko Anwar ini jelas bukan untuk mereka bernyali "rapuh" atau menonton horor hanya untuk sekedar mencari hiburan.
Sutradara saga Pengabdi Setan ini berhasil mewujudkan konsep kehidupan setelah mati menurut agama Islam melalui imaji personal dan liarnya yang pernah tertuang dalam film pendek 'Grave Torture' yang ke film berdurasi nyaris dua jam.
Dimana bukan hanya menampilkan imajinya soal konsep siksa kubur dalam agama Islam, tetapi juga memang ingin 'menyiksa' psikis penonton yang bahkan 'Siksaan'nya saja sudah terasa dari awal film ini dimulai.
Gaya psychological horror yang digunakan Joko Anwar sudah dimulai di babak cerita yang mestinya berisi rona kebahagiaan dan kenangan indah.
Rupanya Joko dengan sengaja menggunakan pengadeganan yang kikuk, ganjil, dan agak terasa mengganggu yang memang bertujuan mencolek-colek kenyamanan penonton, setidaknya hingga 2/3 film berjalan.
"(Film Siksa Kubur) berhasil merombak formula horor religi Indonesia dan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi" tulis komentar Rasyid Harry.
Sebelum menyaksikan Siksa Kubur, ada sejumlah trigger warning yang perlu diperhatikan penonton diantaranya sebagai berikut.
1. Kekerasan dan gore
Berbeda dengan saga Pengabdi Setan, lewat Siksa Kubur, Joko Anwar kembali ke bentuk horor aslinya yang mengandung sejumlah adegan thriller dan gore.
Joko Anwar cukup banyak menggunakan adegan kekerasan dan gore eksplisit dalam Siksa Kubur yang dikombinasikan dengan adegan-adegan keseharian. Selain itu, ada beberapa adegan yang bisa membuat ngilu penonton.
Bagi mereka yang sensitif akan adegan kekerasan dan tumpahan darah, ada baiknya menyiapkan mental bila tetap ingin menyaksikan film ini.
2. Disturbing score
Scoring yang digunakan oleh Siksa Kubur cukup bisa mengganggu kenyamanan penonton yang sensitif, meski tidak berupa bunyi-bunyian yang memekakkan telinga.
Scoring ini terbilang bukan cuma bertujuan membuat atmosfer menjadi creepy, tapi menegaskan psychological horror yang diusung Joko Anwar dalam film ini.
Bagi mereka yang gampang terpengaruh dengan suara, maka siap-siap sering menutup telinga saat menyelami perjalanan Sita.
3. Pelecehan
Joko Anwar menyisipkan kisah penyintas pelecehan dalam Siksa Kubur. Kisah pelecehan ini juga menjadi salah satu landasan cerita yang membangun kisah Siksa Kubur.
Meski tidak digambarkan secara eksplisit, kisah pelecehan yang ada dalam film ini bisa jadi memengaruhi psikologis sejumlah penonton yang sensitif dengan kisah serupa.
4. Bunuh diri
Siksa Kubur menampilkan adegan bunuh diri dengan gamblang. Joko Anwar bahkan beberapa kali menyiratkan keberadaan adegan tersebut sebelum benar-benar menunjukkannya di hadapan para penonton.
Namun tetap saja, bagi mereka yang sensitif dengan adegan bunuh diri, baik menggunakan senjata api ataupun tajam, ada baiknya menyiapkan mental dan kebijaksanaannya saat melihat Siksa Kubur.
Baca Juga: Review The First Omen, Film Keenam dari Franchise Film Horor Legendaris, The Omen 1976
Sebelumnya, film Siksa Kubur dan sempat bersaing ketat mendulang penonton dengan Badarawuhi di Desa Penari usai tayang serentak pada H+2 lebaran.
Dimana dimana keduanya secara bersama-sama telah mengumpulkan lebih dari 600 ribu penonton di hari penayangan pertama.
Rapi Film selaku rumah produksi film Siksa Kubur diumumkan telah mengumpulkan 257.871 ribu penonton pada hari pertama penayangan.
Sementara MD Pictures selaku rumah produksi mengumumkan Badarawuhi di Desa Penari tembus 344.507, menang tipis dari Siksa Kubur.
Tidak hanya itu, kedua film tersebut bahkan memperoleh penilaian publik di sejumlah laman agregator.
Namun demikian Siksa Kubur mendapatkan respons lebih positif dari film prekuel KKN di Desa Penari itu.
Baca Juga: Usung Genre Horor Religi, Joko Anwar Ungkap Proses Pembuatan Film Siksa Kubur
Di laman IMDb misalnya, film Siksa Kubur telah mendapatkan rating 7,3 dari 126 pengguna yang memberikan penilaian kepada film karya Joko Anwar tersebut.
Sedangkan film Badarawuhi berhasil mendapatkan 6,3 dan hanya 45 orang yang memberikan penilaian.
Kemudian berdasarkan laporan laman Letterboxd, Siksa Kubur terlihat jauh lebih populer. Film itu sudah dinilai lebih dari 1.500 orang dan mendulang rating 3,3 dari skala 5, serta lima orang menyatakan diri sebagai penggemar film ini.
Paling banyak, atau setara 392 orang atau 27 persen, menilai Siksa Kubur dengan empat bintang. Kemudian di posisi kedua yang setara 378 orang atau 26 persen, menilai film ini dengan skor 3,5.
Sedanhkan filmBadarawuhi baru dinilai oleh 382 orang di Letterboxd dengan rating sementara ini mencapai 3,1 dari skala 5. Sebanyak 40 persen atau 142 orang menilai film ini dengan skor bintang 3, dan 67 orang atau 19 persen menilai film ini dengan 3,5.
Baca Juga: Possession: Kerasukan, Remake dari Film Horor Psikologi Prancis Karya Andrej Zulawski
Siksa Kubur masih berpeluang besar mendulang penonton seiring dengan akhir pekan panjang penutup libur Lebaran 2024 yang dijadwalkan berakhir pada Senin, 15 April besok.
Selain itu, akhir pekan ini pula menjadi momen paling tepat bagi masyarakat untuk datang ke bioskop setelah puncak arus balik Lebaran 2024 dan libur masih berjalan sebelum kembali beraktivitas.***
