Pemboikotan Produk Prancis, Arie Untung: Barang Branded Ini Tidak Layak Ada di Lemari Saya

- 29 Oktober 2020, 15:13 WIB
Arie Untung.
Arie Untung. /INSTAGRAM

MANTRA SUKABUMI - Ramainya pemberitaan untuk memboikot produk-produk Prancis  merupakan reaksi terhadap ucapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Ia diduga menghina umat Islam berkaitan dengan kontroversi gambar karikatur Nabi Muhammad SAW, sehingga mengundang reaksi pengecaman dari berbagai kalangan.

Tokoh politik seperti Fadli Zon ikut bereaksi geram dan menyuarakan pemboikotan produk-produk Prancis. Ditulis di laman twitternya, Ia menyebutkan :

Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

Baca Juga: Megawati Kesal Karena PDIP dan Presiden Jokowi Sering Dianggap PKI

“Pernyataan Presiden Perancis Macron telah melukai banyak umat Islam di seluruh dunia. Ini contoh pemimpin negara yg Islamophobia diskriminatif n rasis. Mari kita boikot produk2 Perancis!” tulis Fadli di postingan twitternya.

Berbagai jenis produk yang diboikot mulai dari kosmetik, fashion, makanan, otomotif hingga energi. Adapun brand fashion produk prancis yang laris di Indonesia, seperti Louis Vuitton, Chanel, Hermes, Mont Blanch, Givenchy, Yves Saint Laurent, dan lainnya.

Selain itu produk kecantikan L’Oreal serta Garnier, yang tidak asing bagi netizen Indonesia akan segera terjaring dalam pemboikotan.

Kalangan lain yang menyerukan pemboikotan adalah kalangan artis, salah satunya Arie Untung. Suami dari Fenita Arie tersebut mengunggah sebuah foto di laman instagram pribadinya pada tanggal 28 Oktober 2020.

Foto tersebut menunjukkan beberapa tas dengan merk branded asal Prancis yaitu Dior, Chanel, Yves Saint Laurent, Louis Vuitton, Givenchy, miliknya ditaruh di lantai.

Ia memberi caption NGGAK LAYAK  dan menjelakan bahwa negara asal brand-brand tersebut menghina Nabi di bulan kelahirannya. Berikut ulasannya..

“NGGAK LAYAK. Yang sabar ya teman-teman, nggak habi-habi cobaan ini. Nambah yang satu ini.

Karena negaranya menghina nabiku di bulan kelahirannya, barang-barang RECEHAN brand-brand Prancis ini nggak layak ada di lemari yang pemiliknya sangat mencintai nabinya. Brand-brand ini kastanya langsung jadi ‘paling rendah’”

Ia menyatakan bahwa barang-barang tersebut tidak akan dipakai. Berapapun harganya, menurutnya, tak sebanding dengan Nabi sama sekali.

Kemudian Arie pun mengingatkan bahwa dugaan penghinaan tersebut merupakan kebijakan negara Prancis. Bukan orang-orangnya, tapi murni pemimpinnya karena tidak semua orang Prancis setuju dengan presidennya.

Baca Juga: Marah, Tolak UU Cipta Kerja Sampai Rusak Fasilitas Umum, Megawati : Rusak Fasilitas Emangnya Duit Lo

Baca Juga: Kamboja Ingin Bergabung di Pertemuan MABIMS yang Akan Digelar di Indonesia Pada 2021 Mendatang

Boikot tersebut Ia lakukan agar Prancis merasakan impact dari segi ekonomi yang dihasilkan akibat penghinaan Nabi tersebut.

Arie pun mengingatkan untuk tidak balik menghina kepercayaan orang Prancis dan sebaiknya bersabar saja. Selain itu, Ia mengajak untuk menggunakan produk lokal supaya membantu peningkatan perekonomian dalam negeri.**

 

 

 

 

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah