Polisi Myanmar Lepaskan Tembakan hingga Tewaskan Demonstran, Indonesia Keluarkan Pernyataan

1 Maret 2021, 06:25 WIB
Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Yangon, Myanmar. /REUTERS/Stringer

 

MANTRA SUKABUMI – Polisi Myanmar menembak dan menewaskan seorang pengunjuk rasa dan melukai beberapa dari mereka dalam tindakan yang dilakukan sebagai upaya untuk mengakhiri demonstrasi yang telah berjalan selama berminggu-minggu.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pernyataan menyikapi perkembangan terakhir yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam konflik demokrasi di Myanmar.

Tindakan berdarah yang diambil oleh polisi Myanmar ini disampaikan seorang politisi setempat dan laporan media, terkait demonstrasi yang menentang kudeta militer sejak 1 Februari lalu.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Tanggapi Investasi Miras di Papua, Natalius Pigai: Presiden Jokowi Tertipu 2 Kali

“Polisi melepaskan tembakan menewaskan satu dan melukai beberapa demonstran di kota Dawei,” kata politisi Kyaw Min Htike kepada media internasional dari kota di bagian selatan Myanmar pada Minggu, 28 Februari 2021.

Dikutip mantrasukabumi.com dari Antara pada 1 Maret 2021, media Dawei Watch juga mengatakan satu orang tewas dan lebih dari 12 orang luka-luka.

Polisi dan juru bicara dewan militer yang berkuasa di Myamnar tidak menanggapi permintaan komentar melalui panggilan telepon.

Myanmar dilanda kekacauan ketika tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dan sebagian besar para pemimpin partainya. Pihak militer menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan November yang dimenangkan partai Suu Kyi secara telak.

Baca Juga: Trailer Sinopsis Ikatan Cinta 1 Maret 2021: Al Tenangkan Mama Rosa, Andin Terpukul

Kudeta, yang menghentikan kemajuan Myanmar menuju demokrasi setelah hampir 50 tahun pemerintahan militer, telah membawa ratusan ribu pengunjuk rasa ke jalan-jalan dan menuai kecaman dari negara-negara Barat, dengan beberapa menjatuhkan sanksi terbatas.

Gambar-gambar yang diunggah di media sosial menunjukkan beberapa orang, diantaranya mengalami pendarahan hebat, yang dibantu menjauh dari tempat aksi protes di kota utama Yangon.

Tidak jelas bagaimana mereka terluka tetapi media melaporkan bahwa ada tembakan langsung. Kelompok media Myanmar Now mengatakan orang-orang telah "ditembak mati", namun tidak merinci lebih lanjut mengenai kondisi di lapangan.

Polisi juga melemparkan granat setrum, menggunakan gas air mata dan menembak ke udara, kata saksi mata.

Pemimpin Junta Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan pihak berwenang telah menggunakan kekuatan yang minimal untuk menangani protes.

Baca Juga: Tak Lama Lagi, Prabowo Subianto Siapkan Anak Muda untuk Ambil Alih Kepemimpinan

Meski demikian, setidaknya tiga pengunjuk rasa telah tewas dalam kekacauan selama berhari-hari itu. Tentara mengatakan seorang polisi telah tewas dalam kerusuhan itu.

Menyikapi perkembangan terakhir di Myanmar, Indonesia menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas telah jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.

Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui lamannya pada hari Minggu, 28 Februari 2021.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan ucapan duka cita dan bela sungkawa yang mendalam kepada korban dan keluarganya.

Indonesia menyerukan agar aparat keamanan tidak menggunakan kekerasan guna menghindari lebih banyak korban jatuh.

"Indonesia menyerukan agar aparat keamanan tidak menggunakan kekerasan dan menahan diri guna menghindari lebih banyak korban jatuh serta mencegah situasi tidak semakin memburuk," kata Kemenlu RI.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler