Tidak Tahu Nama Vaksinnya, Presiden Putin Alami Efek Samping Usai Disuntik Vaksin COVID 19

29 Maret 2021, 22:03 WIB
Vladimir Putin merasakan efek samping yang minim dari vaksin corona /NDTV.COM

MANTRA SUKABUMI – Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku mengalami sedikit efek samping usai divaksin COVID-19 dosis pertama pada Selasa, 23 Maret 2021. Anehnya, Presiden Putin mengaku tidak tahu nama vaksin yang disuntikan pada tubuhnya.

Hal itu disampaikan Putin pada Minggu, 28 Maret 2021, seperti diberitakan Kantor Berita Interfax, mengutip wawancana di TV setempat.

Putin juga mengaku merasa tidak nyaman di tempat bekas suntikan. Presiden Putin tidak menyebutkan yang mana dari tiga vaksin Rusia yang diterimanya, dia mengatakan hanya dokter yang menyuntikkannya saja yang tahu soal itu.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Raffi Ahmad Tertawa Tanggapi Foto Kapal Raksasa di Suez Mesir jika Ada di Indonesia

"Saya bangun pagi keesokan harinya usai divaksin dan sepertinya saya agak merasakan nyeri otot. Saya ukur dengan termometer...suhu saya normal," katanya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antara pada Senin, 29 Maret 2021.

Kremlin mengumumkan keputusan Putin bersedia divaksin COVID-19 pada Desember dan presiden menuturkan penundaan itu terjadi karena perlunya pilihan vaksin yang akan ia terima.

Presiden Putin mengatakan bahwa semua vaksin buatan Rusia, hampir sama. Namun yang paling dikenal sekaligus yang beredar luas di adalah Sputnik V.

Baca Juga: Miliki Kepribadian Introvert, Berikut 5 Tips Sukses Menambah Relasi Pertemanan

Hampir dua pertiga warga Rusia enggan disuntik vaksin Sputnik V, menurut jajak pendapat independen Levada Center, dengan sebagian besar responden mengutip efek samping sebagai alasan utama.

Rusia mulai menggelar vaksinasi COVID-19 pada Desember 2020. Senin lalu Putin mengatakan bahwa 4,3 dari 144 juta warga Rusia sejauh ini telah mendapatkan vaksin dosis kedua.

Rusia mencatat 4,5 juta lebih kasus COVID-19 hingga saat ini.

Baca Juga: Usai Diduga 2 Santriwati, Kini Muncul 6 Wanita Berhijab Asik Joget TikTok di Acara Keagamaan

Putin mengaku dirinya berharap agar Rusia dapat mencapai kekebalan kawanan dan mencabut pembatasan COVID-19 pada akhir musim panas 2021.

Kekebalan kawanan merujuk pada situasi di mana cukup banyak orang dalam populasi yang kebal terhadap infeksi sehingga secara efektif mampu menghentikan penyebaran wabah COVID-19.

Dengan wabah virus corona baru, sejumlah ilmuwan berharap agar kekebalan kawanan bakal meningkat antara 50-70 persen dari populasi yang mempunyai kekebalan terhadap infeksi.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler