Menggemparkan, Arkeolog Temukan Kota Emas yang Hilang Setelah 3.000 Tahun Terkubur Pasir

11 April 2021, 21:51 WIB
Ilustrasi Menggemparkan, Arkeolog Temukan Kota Emas yang Hilang Setelah 3.000 Tahun Terkubur Pasir. /*/Tangkapan layar Twitter.com/@TourismAndAntiq/

 

MANTRA SUKABUMI – Para arkeolog memuji penemuan apa yang diyakini sebagai kota kuno terbesar yang ditemukan di Mesir, kota itu terkubur di bawah pasir selama ribuan tahun. Menurut para ahli penemuan itu menjadi salah satu penemuan terpenting sejak penggalian makam Tutankhamun.

Ahli Mesir terkenal Zahi Hawass mengumumkan penemuan ‘Kota Emas yang Hilang’, dengan mengatakan bahwa situs tersebut ditemukan di dekat Luxor, rumah dari Lembah Para Raja.

"Misi Mesir di bawah Dr Zahi Hawass menemukan kota yang hilang di bawah pasir, sebuah kota kuno terbesar yang dikenal sebagai Aten," kata tim arkeologi.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Dedi Mulyadi Rayakan Ulang Tahun ke 50 Ditemani Putrinya Cium Pusaran sang Ibunda

"Kota ini berusia 3.000 tahun, berasal dari masa pemerintahan Amenhotep III, dan terus digunakan oleh Tutankhamun dan Ay," lanjutnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari The Guardian pada Minggu, 11 April 2021.

Betsy Bryan, Profesor seni dan arkeologi Mesir di Universitas Johns Hopkins, mengatakan dalam pernyataan timnya bahwa penemuan itu adalah penemuan arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun.

Barang-barang perhiasan seperti cincin telah digali, bersama dengan bejana tembikar berwarna, jimat kumbang scarab, dan batu bata lumpur bertuliskan Amenhotep III.

Hawass, mantan menteri barang antik, berkata bahwa banyak misi asing mencari kota ini dan tidak pernah menemukannya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Wajah itu Dirawat Bukan Diedit, Netizen Langsung Minta Bansos Skincare

Baca Juga: Menhan RI Prabowo Subianto Akui Dirinya Berdosa Tak Pernah Nengok Sosok Ini

Tim memulai penggalian pada September 2020, antara kuil Ramses III dan Amenhotep III dekat Luxor, 500 km (300 mil) selatan ibu kota Mesir, Kairo.

Dalam beberapa minggu, tim sangat terkejut, formasi batu bata lumpur mulai muncul ke segala arah.

"Apa yang mereka gali adalah situs kota besar dalam kondisi terawat baik, dengan dinding yang hampir lengkap, dan kamar-kamar yang penuh dengan peralatan kehidupan sehari-hari," menurut pernyataan tim.

Setelah tujuh bulan penggalian, beberapa kelengkapan lingkungan kota ditemukan, termasuk toko roti lengkap dengan oven dan penyimpanan tembikar, serta distrik administrasi dan pemukiman.

Baca Juga: Paranormal Mbak You Ungkap Calon Pendamping Ariel Noah hingga Sebut Sosok Wanita ini, Apakah BCL?

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukum Ziarah Kubur Jelang Ramadhan

“Amenhotep III mewarisi sebuah kerajaan yang membentang dari Efrat hingga Sudan, dan meninggal sekitar 1354 SM,” kata para arkeolog.

Dia memerintah selama hampir empat dekade, sebuah pemerintahan yang terkenal karena kemewahan dan kemegahan monumennya, termasuk Colossi of Memnon - dua patung batu besar di dekat Luxor yang melambangkan dirinya dan istrinya.

"Lapisan arkeologi tidak tersentuh selama ribuan tahun, ditinggalkan oleh penduduk kuno seolah-olah baru terjadi kemarin," kata tim tersebut.

"Akan memberi kita gambaran yang langka tentang kehidupan orang Mesir Kuno pada saat kekaisaran berada pada kondisi terkaya," lanjut tim itu.

Tim mengatakan optimis bahwa temuan penting lebih lanjut akan terungkap, sesuai catatan, ada sekelompok kuburan yang bisa dicapai melalui ‘tangga yang diukir di batu’, konstruksi yang serupa dengan yang ditemukan di Lembah Para Raja.

Baca Juga: Waspada, Mie Instan Ternyata jika Dikonsumsi secara Rutin Dapat Timbulkan Kanker

Baca Juga: Hasil Survei Capres Moeldoko Dapat Nol Persen, Christ Wamea: Seperti Begini kok Diperjuangkan

"Misi tersebut mengharapkan untuk mengungkap makam yang belum tersentuh yang penuh dengan harta karun," tambah pernyataan itu.

Setelah bertahun-tahun terhambat ketidakstabilan politik terkait dengan pemberontakan rakyat pada tahun 2011, yang merupakan pukulan telak bagi sektor pariwisata utama Mesir. Akhirnya negara tersebut berusaha untuk menarik kembali pengunjung, khususnya dengan mempromosikan warisan kunonya.

Pekan lalu, Mesir mengangkut sisa-sisa mumi dari 18 raja kuno dan empat ratu melintasi Kairo dari Museum Mesir ke Museum Nasional Peradaban Mesir yang baru, sebuah prosesi yang dijuluki "Parade Emas Firaun". Di antara 22 jenazah adalah Amenhotep III dan istrinya Ratu Tiye.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler