Kesaksian Warga Palestina Atas Kekejaman Zionis Israel : Adegan itu Mengerikan

15 Mei 2021, 18:00 WIB
Kesaksian Warga Palestina Atas Kekejaman Zionis Israel : Adegan itu Mengerikan./* /REUTERS

MANTRA SUKABUMI – Muhammad Abu Fares , warga desa Badui, Palestina, menjadi saksi atas kekejaman zionis Israel.

Disaat umat islam diseluruh dunia merayakan hari raya idul fitri dengan sukacita, masyarakat Palestina justru dirundung kekhawatiran atas serangan yang diluncurkan Israel.

Israel kembali meluncurkan serangan bom yang menghancurkan kota-kota di jalur Gaza, Palestina.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Update Pertempuran Israel dan Palestina, Pangkalan Udara dan Iron Dome Israel Rusak Kena Roket Al-Qassam

Keluarga dan kerabat Muhammad Abu Fares mengalami malam paling menakutkan dalam hidup mereka pada hari Kamis kemarin.

Abu Fares mengatakan, ia mendengar suara bom meledak,  hingga membuat orang-orang berteriak menyaksikan kehancuran kota.

"Saya mendengar bom meledak dan orang-orang berteriak," kata Abu Fares,seperti dikutip mantrasukabumi.com dari website arabnews.com pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Pria 27 tahun itu langsung keluar dengan cepat, untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitarnya.

Baca Juga: Pengamat Internasional: Roket Hamas Menggila, Israel Mulai Khawatir Stok Iron Dome Menipis

Naas, rumah tetangga yang bersebelahan dengannya hancur akibat serangan bom Israel tersebut.

"Saya keluar dengan cepat untuk melihat apa yang terjadi. Rumah di sebelah kami hancur,” sambung Abu Fares.

Abu Fares dibantu beberapa tetangganya yang lain, mengeluarkan mayat dan korban yang terluka dari rumah tersebut.

Adegan yang ia saksikan atas kekejaman zionis Israel sangat mengerikan, ia melihat beberapa mayat tergeletak di antara reruntuhan rumah tetangganya.

Baca Juga: Tak Hanya Yordania, Pemuda Lebanon pun Nekat Terobos Perbatasan hingga Akhirnya Ditembaki Tentara Israel

Abu Fares membantu membawa enam jenazah ke jalan, dan korban yang terluka menangis menahan sakit dan meminta tolong.

"Adegan itu mengerikan dengan beberapa mayat tergeletak di sana dan yang terluka menangis minta tolong. Saya membawa enam jenazah ke jalan," sambung Abu Fares.

Artileri Israel menargetkan daerah perbatasan di Jalur Gaza utara, termasuk kota Beit Hanoun dan Beit Lahia serta desa Baduy, memaksa ribuan penduduk untuk melarikan diri dari rumah mereka.

Abu Fares  dan beberapa warga lainnya pergi ke sekolah UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Beit Lahia.

Baca Juga: Ahmad Dhani Akui Tidak Pesan Bipang Ambawang saat Hari Raya Idul Fitri

Serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina, terutama daerah utara, dimulai tak lama setelah tengah malam dan berlangsung lebih dari 30 menit, membuat penduduk ketakutan.

Serangan Israel menaikkan jumlah korban tewas menjadi 122, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, sementara lebih dari 900 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Pada hari Jumat, jalan-jalan kosong dari orang-orang, dan toko-toko tetap ditutup, kecuali untuk beberapa toko kelontong.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler